Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya

Selasa, 26 November 2024 – 12:21 WIB
Dekan Fisip Unsri dan perwakilan Indosat saat menekan tombol teknologi AI konsep IoT, dalam program mengubah sampah menjadi pulsa di Palembang. Foto: Dok. Indosat

jpnn.com, PALEMBANG - Indosat terus menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan metode mengubah sampah menjadi pulsa.

Metode ubah sampah jadi pulsa itu menggunakan Teknologi AI Konsep Internet of Things (IoT) yang kini hadir di Palembang melalui alat Reverse Vending Machine (RVM) milik PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

BACA JUGA: Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel

EVP Head of Circle Sumatra Agus Sulistio menyampaikan bahwa program tersebut merupakan wujud kepedulian Indosat terhadap lingkungan, sekaligus generasi muda Indonesia.

"Kami ingin membangun pentingnya menjaga kelestarian dengan mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produksi sampah, dan bagaimana kita mengubah kesadaran itu dengan cara ini, membuat sampah ini menjadi pulsa," kata Agus saat peluncuran RVM di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (Unsri), Senin (25/11/2024).

BACA JUGA: Polisi Ungkap Kasus TPPO di Palembang, Tiga Tersangka Ditangkap

Teknis pemanfaatan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari IOH mengubah sampah menjadi pulsa yakni dengan menukar botol plastik di lokasi RVM terdekat.

Tiap sampah yang disetorkan bakal dikonversi sebagai poin yang kemudian bisa ditukaakan menjadi pulsa untuk pelanggan IM3 dan Tri.

BACA JUGA: Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar

"Total ada 12 lokasi, kami akan ada (ubah sampah jadi pulsa), dan Palembang jadi lokasi kesembilan," ungkap Agus.

Cara penukaran sampah menjadi pulsa bisa dengan mengunduh aplikasi Plasticpay dan daftarkan diri, kemudian kunjungi lokasi RVM terdekat.

Adapun sistem perhitungan untuk satu botol plastik dihargai 50 poin, dan botol pertama yang ditukar bernilai seribu poin. Poin tersebut lalu ditukarkan berupa pulsa kepada pelanggan.

"Kami sebelumnya juga sudah menggelar ini (kampanye ubah sampah jadi pulsa) di Unhas (Universitas Hasanudin)," ujarnya.

Menurut Agus, peluncuran mesin pengubah sampah menjadi pulsa memang menyasar lokasi kampus karena banyak perguruan tinggi di mendukung inovasi terkait pengolahan sampah.

"Harapan kami ke depan program sampah jadi pulsa memungkinkan masyarakat berkontribusi aktif dalam pengurangan sampah di Indonesia. Dan kami ingin program ini terus meluas ke berbagai kota di seluruh Indonesia," tutupnya. (mcr35/jpnn) 


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler