Mengunjungi Bicycle Heaven, Surganya Sepeda di Kota Pittsburgh

Punya 1.987 Koleksi Sepeda, Tampil di Film Steven Spielberg

Kamis, 17 November 2011 – 09:39 WIB
Craig Morrow, pemilik Bicycle Heaven (surga sepeda) di Pittsburgh, kota di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat. Foto : Ridlwan Habib/Jawa Pos

Pittsburgh, kota di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, punya Bicycle Heaven (surga sepeda)Yakni, sebuah museum pribadi yang memanjakan para biker dari seluruh penjuru Amerika

BACA JUGA: Komunitas Tintin Indonesia, Kumpulan Pencinta Komik Petualangan Tintin



Ridlwan Habib, Pittsburgh

WHEN good bikes die, the lucky ones go to Bicycle Heaven
Spanduk dengan tulisan biru langit itu dipasang di pintu masuk sebuah gedung di 1800 Preble Avenue, sudut utara Pittsburgh

BACA JUGA: Indra Yudhistira, Sosok Dibalik Pesta Spektakuler Pembukaan SEA Games di Palembang



Di situlah Bicycle Heaven berlokasi
Di sebelah kanan-kirinya ada burung-burung merpati dari kertas yang digantung

BACA JUGA: 12 Tahun Kapten Persib, Dua Minggu di Brazil

Mungkin maksudnya meniru suasana surga"Tak hanya manusia yang layak masuk surga, sepeda juga," ujar Craig Morrow, pemilik museum tiga lantai dengan luas 400 meter persegi per lantai itu.

Morrow, 57, adalah teman Tom, sopir rombongan Outstanding Student For The World 2011 Kementerian Luar Negeri yang diliput Jawa PosDi sela-sela kunjungan ke Pittsburgh University dan kampus Carnegie-Mellon, Tom, warga asli Pittsburgh, mengajak Jawa Pos ke museum sepeda milik Craig Morrow"Anda belum lengkap mengunjungi Pittsburgh kalau belum ke sana (museum milik Morrow)," kata Tom

Kami pun melaju ke tepi sungai Ohio yang juga membelah kota berjuluk City of The Bridges ituTiba di tempat yang dituju, dari luar, gedung itu tampak kunoNamun, setelah masuk, tata ruangnya modern

Ratusan sepeda digantung terbalik di atapKoleksi-koleksi langka dipajang di dekat pintu masuk sehingga setiap pengunjung pasti berhenti sejenak"Ini koleksi Bowden Spacelanders, sepeda pertama yang dibuat dengan fiberglasAnda akan sangat sulit melihatnya di tempat lain," kata Morrow kepada Jawa Pos

Sepeda itu dibuat sekitar 1948Morrow mendapatkannya sekitar dua puluh tahun lalu"Awalnya, ini semua hanya hobi," katanyaDulu, Morrow bekerja di salon mobil di bagian pengecatan"Bau cat dan campuran zat kimia membuat napas saya tidak sehatAkhirnya saya berhenti dan membuka bengkel sepeda kecil-kecilan," kata penggemar fanatik Stellers, klub football Pittsburgh yang berkali-kali juara di AS itu

Lama-kelamaan bengkel Morrow tenarBahkan, hampir setiap hari ada saja pasien sepeda yang harus digarapnyaTak jarang, pemiliknya menawarkan sepeda kuno untuk dibeli"Ini contohnya, saya beli dengan harga 70 dolar sekitar 1980Sekarang ditawar orang 70 ribu dollar, tapi saya tak mau menjualnya," katanya

Koleksi terbanyak Morrow bermerek Scwinn Stingray yang merupakan pabrik sepeda cukup tua di Amerika SerikatSchwinn didirikan pada 1895 di Chicago oleh seorang berdarah Jerman, Ignaz SchwinnMenurut Morrow, sepeda-sepeda merek Schwinn edisi awal laku mahal jika dijual sekarang.

"Saya punya 1.987 sepeda di sini, sekitar 1.000 bermerek SchwinnItu diburu kolektor," ujarnyaMorrow juga punya 13 sepeda Bowden Spacelanders yang kata dia, hanya tinggal 38 di seluruh dunia"Satu sepeda Bowden ini harganya sekarang 25 ribu dolar (sekitar Rp 225 juta dengan kurs 8.900, Red )," kata Morrow

Dia lantas mengajak Jawa Pos berkeliling"Ini termasuk yang paling saya sayangiNamanya Boneshaker," katanyaDisebut Boneshaker karena sepeda itu benar-benar mengocok tulang jika dipakaiDibuat pada 1862, rodanya dari kayu dan sadelnya dari besi padat

Dari lantai bawah ke lantai dua, koleksinya juga semakin unikMulai sepeda roda satu sampai roda lima"Kami juga menggunakannya sebagai bengkel," ujar Matt Rind, teman Morrow yang juga staf di Bicycle HeavenSadel-sadel antik disusun di dinding dengan urutan mulai yang paling tua sampai model teranyar

Menurut Rind, lantai tiga adalah lantai yang cukup menegangkan"Apakah Anda merasa ruang ini lebih dingin dari tempat lain," katanya sembari menyalakan lampu"Gedung di sini agak anehAnda lihat sepeda kecil di sana, kalau malam sering berpindah sendiri," ujarnya

Kejadian itu tak hanya sekaliKarena itu, Morrow dan Rind berinisiatif memasang CCTV untuk mengintai aktivitas si hantu sepeda"Tapi, lucunya, ada beberapa menit gambar yang kabur atau bahkan hilang sebelum sepeda itu berpindah," kata Rind yang mengaku juga menggemari gamelan dari Indonesia itu

Koleksi-koleksi langka milik Morrow juga menjadi jujukan bintang filmMaklum, banyak pengambilan gambar film-film Hollywood bersetting Pittsburgh yang damai dan vintage"Yang ini dipakai Steven Spielberg di film Super 8," kata Rind.

Russell Crowe juga menggunakan sepeda milik Morrow dalam salah satu adegan film Beautiful Mind"Lihat adegan saat Crowe bersepeda memutar-mutar sambil ada bayangan rumus-rumus keluar dari kepalanyaNah, itu sepeda kami," katanyaSebagai rasa terima kasih, Morrow justru memberikannya untuk Russell Crowe

Bicycle Heaven buka tiap hari selama seminggu"Kami tak punya jam kerja resmiSepanjang masih ada orang di dalam, ketuk saja," katanyaTidak ada biaya apa pun untuk menjelajah museum atau sekadar mencoba beberapa koleksi kuno milik Morrow"Tapi, jika Anda menyewanya untuk putar-putar kota seharian, ya kami mungkin menarik donasi beberapa dolar untuk perawatan," tambahnya

Beberapa koleksi Morrow juga dijualSebagian melalui E-bayDia mengaku punya kontak dengan beberapa supplier sepeda di Indonesia"Bulan lalu saya kirim sepeda ke JakartaMereka menemukan saya di internet," katanya

Bicycle Heaven memang terkenal di Amerika sehingga banyak media setempat yang meliputnya"Cukup e-mail saja, nanti kita bicarakan harga dan sebagainya dengan kekeluargaan," katanya sembari menepuk pundak Jawa Pos

Morrow dan Rind berkomitmen tidak akan menarik bayaran bagi pengunjung museum untuk selamanya"Saya ingin semua orang menaruh hormat pada sepedaMereka juga punya nyawa (soul) yang harus kita hargai," katanya.(c2/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Paris Hilton Pertama Kali Mengunjungi Bali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler