jpnn.com, JAKARTA - Menhan Ryamizard Ryacudu meminta kepada semua pihak tidak membuka luka lama TNI. Hal ini disampaikannya menyusul pemberitaan Majalah Tempo berjudul Tim Mawar dan Rusuh Sarinah.
Ryamizard menjelaskan, urusan Tim Mawar dan penculikan aktivis di akhir masa Orde Baru sudah selesai. Tim kecil berisi anggota Kopassus itu juga sudah tidak ada lagi.
BACA JUGA: Bareskrim Belum Terima Laporan Eks Komandan Tim Mawar
"Ini luka lama jangan dibawa-bawa lagi, sudah baik itu, jadi selesai," kata Ryamizard di Kantor Kemenhan, Rabu (12/6).
BACA JUGA: Menhan Tidak Terima Tim Mawar Dibawa-bawa
BACA JUGA: Moeldoko: Ini Berkaitan dengan Pidana, Jangan Main â main
Dia juga menegaskan jika tidak ada prajurit Kopassus yang aktif terlibat dalam kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei 2019 lalu. "Saya sudah tanya satu-satu, enggak ada itu. Bagus berarti," imbuhnya.
Oleh karena itu, mantan Kasad ini meminta, alangkah baiknya jika dalam kasus percobaan pembunuhan terhadap sejumlah pejabat jangan menggunakan istilah Tim Mawar. Hal itu bisa melukai para prajurit Kopassus aktif.
BACA JUGA: Respons Hendardi Terhadap Langkah Polri Ungkap Aktor Kerusuhan 21-22 Mei
"Mereka semua sudah kena sanksi hukuman, sudah selesai, enggak ada lagi. Jangan terjadi kayak kemarin, rakyat itu matilah segala macam, ini enggak boleh terjadi, jangan terjadi lagi seperti itu," jelas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Perlindungan, Kivlan Zen Bersurat ke Menhan Ryamizard
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga