jpnn.com - JAKARTA--Ancaman pembengkakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) membuat pemerintah siap mengencangkan ikat pinggang. Anggaran kementerian/lembaga (K/L) pun bakal dipangkas.
Menteri Perhubungan EE. Mangindaan mengaku kementeriannya siap jika ada pemangkasan. Namun, kementerian belum bisa menyetujui apabila anggaran yang dipangkas mencapai Rp 10 triliun.
BACA JUGA: Apersi Desak Permenpera FLPP Pengadaan Perumahan Dicabut
"Kalau memang ada kepentingan yang lebih besar, untuk menjaga defisit anggaran itu kita harus dukung, mengikuti. Kita memang ditargetkan 10 triliun, tapi mungkin tidak sampai di situ. Tentu karena penerimaan negara semakin banyak, kalau penerimaan negara makin banyak tentu pemotongan akan berkurang," ujar Mangindaan di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (2/6).
Mangindaan mengaku anggaran yang bisa dipangkas dari kementeriannya hanya sekitar Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun. Jumlah itu, ujarnya, masih bisa bertambah karena ada sejumlah anggaran yang belum cair akibat dibintangi oleh DPR RI.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Pelni Siapkan Kapal Khusus Distribusikan Ternak
"Yang dibintangi itu banyak. Proyek pelabuhan, kereta api, pembangunan terminal kita hentikan dulu. Pembangunan gedung kita stop saja. Nanti bisa kita alihkan. Itu semua kita hitung baru 4 triliun," sambung Mangindaan.
Masalah jumlah yang dipangkas ini, ujarnya, telah dibahas dengan Kementerian Keuangan. Angka Rp 10 triliun yang dipatok, kata dia, belum menjadi keputusan final.
BACA JUGA: Rumah tak Layak Huni 7,9 Juta Unit
"Mereka (Kemenkeu) bilang belum final. Masih ada yang dibintangi itu, dari awal yang kita bicarakan dengan DPR," tandas Mangindaan. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Operator Tanjung Priok Sudah Keluarkan Rp 2,3 T
Redaktur : Tim Redaksi