Tiga Operator Tanjung Priok Sudah Keluarkan Rp 2,3 T

Senin, 02 Juni 2014 – 17:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Jakarta International Container Terminal (JICT) beserta dua operator utama di Pelabuhan Tanjung Priok, yakni Terminal Petikemas Koja (KOJA) dan Mustika Alam Lestari (MAL) menginvestasikan dana lebih dari US$207 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun selama enam tahun.

Hal itu dikatakan Sekretaris Asosiasi Pengelola Terminal Petikemas Indonesia (APTPI), Paul Krisnadi.

BACA JUGA: Air Asia Indonesia Gandeng Blue Bird Group

Ia menjelaskan, selama periode 2008-2013, tiga operator di pelabuhan Tanjung Priok tersebut terus meningkatkan investasinya guna melayani arus barang ekspor-impor yang volume dan frekuensinya semakin tinggi.

"Selama periode tersebut, JICT telah menghabiskan investasi sebesar US$151 juta untuk membeli peralatan, meng-upgrade sistem serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia," ujar Paul di Jakarta, Senin (2/6).

BACA JUGA: Jokowi-JK Usul Energi Murah, Prabowo-Hatta Evaluasi Petral

Langkah yang sama kata Paul, juga dilakukan Terminal Petikemas Koja yang telah meningkatkan investasi sebesar US$50 juta, guna meningkatkan kapasitas bongkar muat dari sekitar 600 ribu TEU (Tweenty-foot Equivalent Units) menjadi sekitar 1 juta TEU pada saat ini.

Sementara, Terminal Mustika Alam Lestari (MAL) juga terus meningkatkan kinerja operasionalnya dengan menambah investasi sebesar lebih dari US$ 6 juta.

BACA JUGA: GMF Tuntaskan Proyek Engine CFM56-7B Pertama

"Investasi baru senilai lebih dari US$ 207 juta tersebut mampu mendorong produktivitas dan layanan di tiga operator Pelabuhan Priok meningkat tajam. Dengan teknologi baru dan sistem yang lebih baik kinerja pelabuhan Priok lebih efektif dan efisien," papar dia.

Meski investasi itu mampu mendorong produktivitas dan layanan di tiga operator Pelabuhan Priok menjadi meningkat tajam, namun Pelabuhan Tanjung Priok kata Paul, masih terus memerlukan tambahan investasi, seiring dengan pertumbuhan arus peti kemas.

"Untuk itu penyesuaian biaya Cost Handling Container (CHC) penanganan perlu dilakukan untuk menambah efisiensi di pelabuhan," tandas Paul. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KUR BRI Tembus Rp 96,5 triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler