jpnn.com, MEDAN - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap dua terminal tipe A di Sumatera Utara yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah perkotaan dan antarprovinsi
Selain itu, juga dapat mendorong pariwisata, dan meningkatkan perekonomian daerah.
BACA JUGA: Kemenhub Prioritaskan 6 Hal Ini untuk Kembangkan Angkutan Jalan Perintis
"Ini satu hal yang membanggakan, Kota Medan memiliki fungsi konektivitas dalam kota dan luar kota yang terhubung dengan baik," kata Menhub Budi Karya yang mendampingi Presiden Jokowi saat peresmian Terminal Tipe A Amplas di Kota Medan dan Terminal Tipe A Tanjung Pinggir di Kota Pematang Siantar, Kamis (9/2).
Menurutnya, hal tersebut berkat kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta.
BACA JUGA: Kemenhub Anggarkan Rp 774 Miliar untuk Subsidi Angkutan Perintis, Ini Perinciannya
Pembangunan kedua terminal tipe A tersebut dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Terminal Amplas dibangun dengan pagu anggaran SBSN Rp 42,8 miliar dan diselesaikan melalui skema tahun jamak (multiyears) 2021-2022.
BACA JUGA: Selesaikan Masalah ODOL, Kemenhub Pastikan Bakal Libatkan Semua Stakeholder
Sementara itu, Terminal Tipe A Tanjung Pinggir dibangun menggunakan pagu anggaran SBSN Rp 43,4 miliar dan telah diselesaikan pada 2022.
"Saat ini, tanah di dua terminal ini sudah dibangun sebagian, dan sebagian lagi akan dikembangkan menggunakan pendanaan kreatif bekerja sama dengan swasta," terang Menhub Budi.
Dia menyampaikan semula tanah tersebut milik Pemkot kemudian diserahkan kepada Kemenhub dan akan dikembangkan dengan konsep multifungsi (mixed use).
Menhub Budi menyampaikan melalui konsep multifungsi (mixed use), terminal tipe A tidak hanya memiliki fungsi sebagai simpul transportasi yang memiliki fungsi naik turun penumpang dan kedatangan keberangkatan bus.
Namun termina tipe A juga memiliki fungsi dan nilai tambah lainnya, yaitu sebagai pendorong dan penggerak perekonomian dan sebagai pusat kegiatan sosial, seni dan budaya.
Pengoperasian kedua terminal tipe A tersebut dikelola BPTD Wilayah II Provinsi Sumatera Utara.
Terminal Tipe A Amplas memiliki luas lahan total 20.162 meter persegi, terminal seluas 15.037 meter persegi, dan lahan kosong seluas 5.125 meter persegi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, berupa kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan kerja sama pemanfaatan (KSP).
Adapun fasilitas yang dimiliki meliputi gedung terminal, mess karyawan, ruang istirahat sopir, lahan parkir, dan toko-toko.
Terminal Amplas Medan memberikan layanan bus AKAP/AKDP yang masuk rata-rata 12.344 bus per tahun dengan jumlah penumpang rata-rata 85.271 penumpang per tahun.
Terminal Amplas melayani 32 trayek AKAP dengan 602 armada, 25 trayek AKDP dengan 395 armada, 3 trayek angkot dengan 232 armada; dan 2 trayek Trans Metro Deli dengan 35 armada serta telah dilakukan kerja sama berupa sewa tenant atau kios.
Sementara itu, revitalisasi Terminal Tipe A Tanjung Pinggir Pematangsiantar memiliki luas lahan terminal 32.891 meter persegi dan lahan seluas 13.156 meter persegi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
Adapun fasilitas yang dimiliki, meliputi gedung terminal, mess karyawan, ruang istirahat sopir, lahan parkir, dan toko-toko.
Terminal Tipe A Tanjung Pinggir memberikan layanan bus AKAP/AKDP dengan jumlah rata-rata 4.322 bus per tahun dan 35.690 orang penumpang per tahun.
Terminal melayani 14 trayek AKAP dengan 58 armada, 20 trayek AKDP dengan 38 armada, 17 trayek angkutan perkotaan dengan 24 armada serta telah dilakukan kerja sama pemanfaatan tenant atau kios. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi