jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan menginstruksikan kalangan maskapai penerbangan mengikuti solusi yang dikeluarkan pemerintah untuk mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, jika maskapai tidak mengikuti solusi yang dikeluarkan oleh pemerintah maka mereka sendiri yang akan mengalami kesulitan, mengingat lahan parkir di Bandara Soetta kini terlampau padat.
"Keberatan atau tidak keberatan ini sudah dikaji bersama. Masalah ini harus bersama-sama kita harus pecahkan," ucap Mangindaan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/11).
BACA JUGA: Kebijakan Mobil Murah Demi Halangi Serbuan Asing
Solusi mengurangi kepadatan di Bandara Soetta, kata Mangindaan, merupakan bentuk kajian bersama antara Kementerian Perhubungan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karenanya Mangindaan mengaku setuju dengan lima solusi yang ditawarkan Menteri BUMN, Dahlan Iskan terkait pengurangan frekuensi penerbangan di Bandara Soetta.
Mangindaan mengakui, saat ini frekuensi penerbangan di Bandara Soetta sudah tergolong sangat padat. "Ini terbukti selama satu jam sudah ada sekitar 74 penerbangan, padahal untuk ukuran normalnya dalam per jam sekitar 35 sampai 40 penerbangan. Jadi memang rencana bersama antara Menteri BUMN dengan kita sejalan, karena Bandara Soekarno Hatta sudah terlalu padat," terang dia.
BACA JUGA: Mobil Murah Diyakini tak Bikin Macet
Lebih lanjut Mangindaan mengatakan, pihaknya sejak awal memang berencana ingin mengalihkan sebagian penerbangan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Maskapai yang rencananya akan dipindah di antaranya Batik Air, Lion Air dan Garuda.
Ditegaskannya, maskapai sudah seharusnya maskapai tidak menjadikan Bandara Soetta sebagai base pesawat. Misalnya seperti Lion Air yang memiliki base pesawat di Batam, Manado dan Bandara Halim Perdanakusuma. "Itu dilakukan sebagai bentuk upaya agar Bandara Soekarno Hatta tidak padat," ujarnya.
BACA JUGA: Pertamina Siap Merger PGN dan Pertagas
Maka itu dia berharap pemindahan beberapa maskapai ke Bandara Halim Perdanakusuma bisa rampung pada bulan April 2014. "Ya semoga April tahun depan sudah selesai masalah kepadatan bandara Soekarno Hatta ini," tukasnya.
Karenanya, Kemenhub juga akan mengatur ruang (space) antara Angkatan Udara (AU) dan pesawat pribadi di apron Bandara Halim. Hal itu dilakukan agar bentuk terminal di Bandara Halim tidak rumit setelah nantinya dilakukan peralihan bandara dari Bandara Soetta.
Nantinya, kata Mangindaan, hanya pesawat ukuran Boeing 737 saja yang ditampung di Halim. "Jadi hanya spacenya saja yang diatur. Bandara Halim tetap sesuai dengan syarat, semoga nanti lancar perpindahan ini," harap Mangindaan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Luncurkan Cetak Biru Literasi Keuangan
Redaktur : Tim Redaksi