jpnn.com, JAKARTA - Desainer muda Karina Ayu Ghimas resmi menikah dengan pengusaha Denny Aprilian Aswinata.
Mereka menggelar pernikahan di Sampoerna Strategic Square Jakarta pada Minggu (10/7).
BACA JUGA: Ratusan Perempuan Semarang Ikuti Parade Kebaya Nasional
Menarik. Karina mengenakan karya-karya terbaiknya, yakni lima kebaya dan satu gaun yang menampilkan perpaduan keindahan dan kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Total ada sebelas kebaya, lima dress, dan dua baju yang dipakai oleh ibu serta mertuanya saat pengajian, siraman, midodareni, akad nikah, dan resepsi.
BACA JUGA: 100 Wanita Berkebaya di Hari Ibu, Siap Bawa Kebaya Mendunia
Karina mengungkapkan gaun bergaya perpaduan Indonesia dan Eropa, sengaja dikenakan saat resepsi malam.
Kebaya akad nikah bermotif rumah joglo karya Karina Ayu Ghimas. Foto: dok. pribadi
BACA JUGA: Miliki Corak Unik, Berkat Kebaya Diminati Selebritas Hingga Pejabat
"Tema resepsi malam menyatukan dua budaya, yakni nusantara dan internasional dengan pertimbangan utama menyesuaikan dengan interior gedung Sampoerna yang klasik Eropa," kata Karina, kepada awak media, Selasa (12/7).
Khusus kebaya akad nikah, pemilik akun @karinaghimas di Instagram ini menonjolkan embroidery dan embellishment di detail belakang baju.
Pada prosesi malam midodareni, Karina mengkreasi kebaya biru tua bermotif rumah joglo Jawa dan cunduk mentul yang disusun dari payet, manik emas dan perak untuk menghiasi bagian punggung atas.
“Kebaya ini terinspirasi rumah eyang dari papa saya yang asli Jawa,” kata peraih penghargaan Designer of The Year International School Womenswear Collection of The Year dari seluruh cabang kampus Istituto Marangoni Milan di Paris dan London.
Kebaya merah muda dengan kerudung berenda yang dikenakan saat pengajian menunjukkan bahwa Karina merupakan desainer yang sangat kuat terhadap detail dan karakter desainnya.
Kebaya hasil desain Karina terkesan modern dan mewah, serta membuat pemakainya terlihat anggun dan sekaligus berkelas.
"Jadi, kalau kebaya, ya tetap klasik tetapi detailnya modern,” kata penerima beasiswa S-2 dari Istituto Marangoni Milan untuk melanjutkan studi ke Istituto Marangoni London. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh