Toko sup di Melbourne ini punya jatah makanan pra-bayar senilai 6 bulan untuk pelanggan tuna wisma mereka, setelah sebuah unggahan mengenai program ini di media sosial menjadi viral di awal tahun lalu.

Di selasar jalan kota yang ramai, pria tunawisma David duduk untuk menikmati sup panas di hari yang dingin dan basah di Melbourne.
Meskipun bekerja di dapur umum untuk memberi makan orang miskin selama beberapa tahun, David mengatakan dia mendapati dirinya menjadi tunawisma baru-baru ini setelah sejumlah tantangan menghempaskan jalan hidupnya.
"Saya adalah salah satu orang yang suka mengembara dan dulu pernah memasak untuk semua orang tanpa bayaran," katanya.
"Dan sekarang Saya menjadi penerima di sisi lain kegiatan seperti itu."
David adalah pelanggan tetap di The Soup Place, sebuah toko di Melbourne di mana pelanggan dapat memilih untuk membeli semangkuk sup untuk memberi makan tunawisma, dengan harga diskon.

BACA JUGA: Dokter Hewan Dipecat karena Ungkap Kondisi Ternak di Kapal

Orang akan membayar $7,50 untuk harga penuh satu mangkuk sup dan dapat memilih membayar tambahan sebesar $3,50 untuk membayari orang lain yang kurang beruntung.
Berbagai pesan mulai dari 'jaga diri Anda tetap hangat /keep warm' dan 'tetap tegar/stay strong' sampai 'Anda penting/you are important'; pembeli yang membayar uang tambahan kerap menitipkan pesan hangat yang akan disajikan bersama dengan sup.
"Saya sudah membawa beberapa pesan itu ..mereka berusaha menghangatkan orang lain,” katanya.
"Ini tindakan yang sangat rendah hari.
"Ketika Saya perlu bantuan makan pada hari Minggu ketika semua tempat dan sumber daya sudah tutup, mereka tetap buka.” Pelanggan di The Soup Place memiliki pilihan untuk membayar tambahan $3,50 untuk memberi makan seorang tunawisma.

ABC News: Margaret Burin

BACA JUGA: Pria Ini Bawa Kamera di Sepatu Untuk Ngintip

Wakil pemilik toko George Paraskevopoulos mengatakan ide itu datang setelah Ia melihat tempat di New York yang memberi pelanggan kesempatan untuk membelikan tunawisma sepotong pizza.
Dalam waktu 12 bulan sejak inisiatif ini diluncurkan di tokonya pada bulan Maret 2015, tokonya melayani lebih dari 6.000 makanan untuk orang-orang yang tidur di ruang terbuka.
Toko yang berlokasi di The Centre Place ini mengalami dorongan besar setelah akun Facebook Humans In Melbourne mengunggah inisiatif mereka dan menjadi viral awal tahun ini.
Saat ini dinding di toko ini sudah hampir seluruhnya tertutup pesan post-it prabayar.
Paraskevopoulos mengatakan mereka sudah punya cukup tiket untuk memberi makan tunawisma reguler Mereka selama enam bulan mendatang.
Dia sekarang berencana untuk bermitra dengan organisasi pendukung tunawisma lain untuk membuat tiket pra bayar di tokonya bisa digunakan untuk even-event khusus.
"Program Kami ini hanya sebuah platform saja, tapi kedermawaanan itu semua berasal dari publi,” katanya.
"Seluruh konsep program sup pra bayar ini sangat berpengaruh dimana setiap hari program ini mengajarkan sayahal yang berbeda,” katanya.

"Ini seperti sebuah pohon ... program ini berjalan mundur, ke samping,ke depan. Itu terjadi dalam begitu banyak arah.
"Program ini baik bagi jiwa."

BACA JUGA: Kapal Pencari Suaka Vietnam Dipulangkan

"Menurut Saya program ini bagus sekali. Program yang Anda lakukan sangat baik," penjual Big Issue, James, mengaku dia berterima kasih pada skema program pay-it-forward sup dan sandwich di toko The Soup Place Melbourne.

ABC News: Margaret Burin

Paraskevopoulos mengatakan beberapa orang mempertanyakan bagaimana program ini akan menghentikan orang-orang mengambil keuntungan dari sistem ini.

Namun Dia mengatakan Mereka tidak akan meminta orang membuktikan bahwa Mereka orang yang sedang membutuhkan makanan gratis.
"Kami tidak ingin melakukan skrining apapun," katanya.

"Ini sistem kepercayaan.
"Mereka bisa makan seperti yang Kita lakukan, ketika mereka lapar, dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam."

Ini sesuatu yang seorang tunawisma pria bernama Paul katakan kalau program ini telah menyelamatkan dia dan pasangannya.
"Program ini berarti kita bisa mendapat makanan dua kali sehari,” katanya.
"Karena Kita tidak punya tujuan lain, dan ini situasi yang membuat hidup kami sangat uslit.. Kami mendapat upah dan semuanya Kami gunakan untuk membayar sewa tempat tinggal. Kemudian empat hari kemudian kami akan kembali ke titik nol tidak punya apa-apa.
"Toko ini sangat hebat. Jumlah orang yang telah membayar lebih awal sebagaimana Anda bisa lihat dari pesan yang ada di papan itu, banyak dari orang yang sudah membayari terlebih dahulu.
"Masalahnya adalah, jika toko ini tutup maka Kami semua juga akan ikut bangkrut juga.”

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Diterbitkan 21:25, 22/06/2016 oleh Iffah Nur Arifah.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Upacara Penyerahan Kembali Lahan Kenbi Pasca 37 tahun

Berita Terkait