jpnn.com, JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut pemerintahan DKI Jakarta era Anies Baswedan hanya fokus menggarap hal yang nampak dan berada di jantung kota.
Hal itu dikatakan Hasto saat ditanya awak media setelah menghadiri kegiatan penanaman pohon dan penyebaran benih ikan di Danau Kampung Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/1).
BACA JUGA: 2 Pemotor Nekat Masuk Tol, Pulang Dipanggil ke Polda, Hemm
Acara itu menjadi kegiatan DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) bersama DPP PDIP dalam rangka memeriahkan HUT Ke-49 PDIP dan HUT Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Pria kelahiran Yogyakarta itu mengatakan Anies lebih banyak mengurusi lingkungan di Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin tanpa mau melihat kondisi pinggiran Jakarta.
BACA JUGA: Inilah Jawaban Anies Baswedan Saat Ditanya Maju di Pilpres 2024
"Hal-hal yang berada di pinggiran Jakarta itu tidak mendapatkan sentuhan yang membawa perubahan secara sistemik bagi kemajuan daerah," kata Hasto menjawab wartawan di area sekitar Danau Kampung Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga menyebut Anies banyak melupakan kebijakan positif Gubernur DKI Jakarta era Joko Widodo (Jokowi) hingga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
BACA JUGA: Turun dari Mobil Resmob, Ketum GMBI Langsung Disuruh Jalan Jongkok
Contohnya, kata dia, Anies luput merawat taman dan danau di DKI Jakarta yang tidak pernah terjadi ketika ibu kota dipimpin Jokowi atau Ahok.
"Contoh sederhana dalam membuat taman, merawat danau, membersihkan sungai yang dahulu dipelopori Pak Jokowi dan Pak Ahok yang secara spektakuler mampu mengubah Waduk Ria Rio," beber Hasto.
Anggota DPR periode 2004-2009 itu turut menyinggung banyaknya pasukan oranye yang sekarang ini terlihat duduk.
Hasto turut melihat banyak eskavator yang tidak dipergunakan semestinya, sperti alat berat milik Pemprov DKI Jakarta yang terparkir di aliran Kali Cideng di dekat Gedung KPK, Jakarta Selatan.
"Di KPK itu saya sampai bilang, itu buat apa di depan KPK eskavator menganggur. Mengeruknya tidak dilakukan, klaim atas biaya eskalator dilakukan," tuturnya.
Menurut Hasto, hal tersebut tidak terjadi ketika DKI Jakarta dipimpin Jokowi dan Ahok.
Semua eskavator bekerja maksimal mengeruk kali dan danau.
"Berbeda di era Jokowi dan Ahok. Semua eskavator berjalan," kata dia.
Anies Baswedan akan melepaskan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022.
Namun, enam bulan sebelum akhir masa jabatan Anies sudah tidak boleh lagi membuat kebijakan. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Viral Video Adegan Ranjang Mahasiswi di Hotel, Polda Bali Merespons
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan