Meniti Jalan Swasembada Pajale

Selasa, 08 Januari 2019 – 06:49 WIB
Kebun jagung. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menargetkan kenaikan produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale) di tahun 2019, dengan penambahan luas tanam melalui berbagai terobosan seperti tumpangsari dan pemanfaatan lahan rawa.

"Tumpangsari sebagai cara untuk memanfaatkan persaingan lahan antar komoditas. Tahun 2019 ini ditargetkan tumpangsari 1,05 juta ha atau setara luas pertanaman 2,1 juta ha," ujar Sekertaris Dirjen Tanaman Pangan (Sesdit DTP) Dr. Ir. Maman Suherman.

BACA JUGA: Kepala BKP Kementan Pede Target Sergap 1,5 juta Ton Tercapai

Lahan rawa kita yang sangat luas, jelas Maman, mulai dimanfaatkan sebagai pilot project sejak 2018. Tahun 2019 ditargetkan 500 rb ha rawa di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di rawa dapat meningkatkan indeks pertanaman dan mengembangkan korporasi petani.

"Proyeksi produksi 2019 akan meningkat lebih tinggi lagi di banding 2018, dengan dukungan program peningkatan produksi, perbaikan prasarana dan sarana, penanganan pasca panen dan pengamanan produksi," kata Maman.

BACA JUGA: Kementan Wujudkan Petani Milenial di Lahan Rawa

Pelaksanaan Upsus Pajale, imbuhnya, sejak tahun 2015 membuktikan kenaikan tajam luas tanam padi sebesar 2 juta ha. Dari 14 juta ha tahun 2014 menjadi 16 juta ha tahun 2018.

Target Swasembada Padi dan Jagung Tercapai

BACA JUGA: PDB Sektor Pertanian Terus Membaik

Target swasembada padi dan jagung yang dicanangkan pemerintah telah tercapai. Tahun 2018 lalu produksi padi 83,04 jt ton GKG atau setara dengan 48,3 juta ton beras. "Angka ini tercatat masih surplus karena konsumsinya lebih kecil sebesar 30,4 juta ton beras," jelas Maman.

Begitu juga dengan jagung, tahun 2018 produksi jagung 30 juta ton PK, sedangkan perhitungan kebutuhan sekitar 17 juta ton PK. Masih ada perhitungan surplus sekitar 13 juta ton. "Artinya swasembada padi dan jagung sudah bisa kita capai," pungkas Maman.

Sementara untuk komoditas kedelai, Maman menjelaskan Pemerintah masih berupaya mencapai swasembada. Namun begitu, tercatat selama 5 tahun terakhir produksi kedelai di 2018 melonjak tajam sebesar 982 ribu.

NTP dan NTUP Naik, Petani Semakin Sejahtera

Naiknya angka produksi Pajale, juga sejalan dengan naiknya kesejahteraan petani. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2018 naik sebesar 0,04 persen menjadi 103,16 jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala BPS Suharyanto menyampaikan, kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) naik sebesar 0,54 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) sebesar 0,50 persen. NTP menunjukkan nilai tukar dari produk-produk pertanian terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga termasuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Desember 2018 sebesar 112,21 atau naik 0,26 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya.

Menurut Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri, peningkatan daya beli petani ini tidak dapat dilepaskan dari upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi dan mengendalikan harga di tingkat petani maupun konsumen.

"Di satu sisi, petani untung krn produk yang mereka hasilkan dibeli dengan harga tinggi. Di sisi lain, mereka pun bisa membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," ungkap Kuntoro Boga.

Sekertaris Dirjen Tanaman Pangan (Sesdit DTP), Dr. Ir. Maman Suherman menyimpulkan, dengan tercapainya swasembada padi, jagung, dan nilai tukar petani, maka telah tercapai salah satu tujuan Nawacita. Yaitu terwujudnya kemandirian ekonomi melalui kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Balittri Bisa Jadi Mercusuar Bagi Kementan


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler