Menjelajahi Gyeongbokgung, Istana Terbesar di Seoul Peninggalan Dinasti Joseon

Jumat, 03 Juni 2022 – 07:37 WIB
Balai Jeongjeon di Istana Gyeongbokgung peninggalan Dinasti Joseon. Foto: Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

jpnn.com, SEOUL - Korea Selatan menjadi salah satu negara di Asia yang memiliki cerita sejarah kerajaan yang panjang dan menarik.

Sisa-sisa peradaban pemerintahan raja terdahulu masih dengan mudah ditemui di Seoul yang merupakan ibu kota Korea Selatan.

BACA JUGA: WN Korea Selatan Lompat dari Lantai 23 Apartemen, Petugas Temukan Surat Wasiat

Salah satu istana raja yang bisa dikunjungi di pusat kota Seoul ialah Gyeongbokgung atau Gyeongbokgung Palace.

Gyeongbokgung adalah istana terbesar dari lima istana yang dibangun di Seoul selama Dinasti Joseon.

BACA JUGA: Investor Korsel Berminat Danai Pembangunan MRT Rute Fatmawati-Taman Mini

JPNN.com mengunjungi istana ini bersama tim dari MRT Jakarta.

Istana yang dibangun pada 1935 tersebut tak sulit ditemukan karena berada di tengah kota, dan menjadi salah satu tempat wisata utama.

BACA JUGA: Cari Solusi Lalu Lintas DKI, PT MRT Jakarta Bekerja Sama dengan ITS Korea

Sebelum memasuki istana, pengunjung bisa menyewa pakaian tradisional ala kerajaan Korea, yakni hanbok.

Toko penyewaan hanbok ini tepat berada di seberang istana Gyeongbokgung. Pengunjung bebas memilih warna kostum yang ingin dipakai.

Setelah itu, pegawai toko akan membantu pengunjung untuk memakai baju tradisional tersebut.

Tak hanya baju, rok, dan celana, disewakan pula topi tradisional Korea untuk pria yang disebut gat. Untuk wanita bisa memilih aksesoris rambut atau dikepang menyerupai penduduk istana.

Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa kostum kerajaan ini relatif murah, yaitu 5.000 won atau Rp 61.000 (1 won = 12,2 rupiah). Sementara untuk aksesoris lainnya bisa menambah biaya 3.000 won atau Rp 36.600.

Setelah menyewa pakaian, pengunjung bisa langsung menyeberang jalan untuk memasuki area istana.

Dari gapura istana, pengunjung mesti berjalan sekitar 2 menit untuk memasuki gerbang utama. Area istana memang sangat luas.

Wajar saja, Gyeongbokgung dibangun di atas lahan berukuran 410.000 meter persegi.

Saat dikunjungi, suasana tampak sangat ramai dipenuhi wisatawan lokal Korea maupun mancanegara.

Istana ini memiliki 3 gerbang besar yang terletak berurutan. Menurut pemandu tur kami, konon warga biasa tak bisa memasuki apalagi tinggal di istana Gyeongbokgung.

“Hanya raja dan keluarganya yang boleh tinggal di sini. Ada sekitar lima ribu kamar,” ujar pemandu tur, Leo.

Memasuki gerbang kedua, tampak batu berukir yang ditempatkan di alun-alun terbuka yang disebut Pumgyeseok.

Selama Dinasti Joseon, pejabat pemerintah dibagi menjadi 18 peringkat. Pumgyeseok mencerminkan urutan peringkat resmi untuk mengatur para cendekiawan selama pertemuan kerajaan.

Menghadap Balai Jeongjeon, cendekiawan di sebelah kanan adalah pegawai negeri, sementara cendekiawan di sebelah kiri adalah perwira militer.

Gerbang selanjutnya adalah gerbang Gwanghwamun. Hal pertama yang bisa dilihat adalah bangunan kayu yang sangat besar dinamakan Balai Geunjeongjeon.

Balai ini digunakan untuk penobatan raja dan acara penting istana.

Berjalan ke kiri dari Balai Geunjeongjeon akan mengarah langsung ke Paviliun Gyeonghoeru, yang digunakan untuk jamuan makan dan hiburan.

Paviliun ini berlantai dua dengan dinding terbuka dan tampak melayang di atas kolam teratai.

Tak hanya bangunan, pengunjung juga disuguhkan dengan parade pengawal istana yang dilakukan setiap beberapa jam. (mcr4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu Choi Siwon, Luna Maya Berikan Gombalan


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler