Menjelang Idulfitri, Bapanas Menggelar Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan

Senin, 01 April 2024 – 12:52 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (tengah). Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (Bapanas/NFA) bersama stakeholder terkait menggelar Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan di Kompleks Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta pada Senin (1/3).

Apel tersebut merupakan salah satu upaya dalam rangka menjaga ketersediaan dan stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Idulfitri.

BACA JUGA: Pengumuman, Dishub DKI Tiadakan Ganjil Genap Selama Libur Lebaran 2024

"Hari ini seluruh stakeholder hadir. Pak Mendag, Pak Mentan terima kasih atas kehadirannya. Ini bentuk sinergitas hulu hilir. Badan Pangan Nasional bersama BUMN pangan, asosiasi dan pelaku usaha pangan, juga Dharma Wanita Persatuan Badan Pangan Nasional, Kemendagri bersama jajarannya, seluruh pemprov dan pemkab/kota melaksanakan Gerakan Pangan Murah sampai 9 April mendatang," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

Arief mengungkapkan, Lebaran dan hari besar merupakan momentum yang selalu menjadi perhatian pemerintah karena pada saat tersebut harga pangan mengalami fluktuasi yang cukup besar mengingat permintaan pangan meningkat.

BACA JUGA: Kementan Dorong Penggunaan Padi Organik untuk Menghadapi Krisis Pangan Dunia

"Bapak Presiden Jokowi mengarahkan agar betul-betul momentum ini dijaga. Sehingga, menjelang Ramadan lalu, yakni 4 Maret, kami menggelar Rakornas Pengamanan pasokan dan harga pangan dan hari ini kita melakukan Apel Siaga untuk memastikan stabilitas pangan tetap terjaga pada HBKN," ujarnya.

Dalam apel siaga itu, ditandai dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak di 294 titik di seluruh Indonesia dan dihadiri secara daring oleh 15 Pj Gubernur dan 142 Pj Bupati dan Wali Kota.

BACA JUGA: Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang HBKN dan Pemilu, Polres Rohil Lakukan Ini

Sementara itu, total daerah yang berpartisipasi dalam GPM serentak ini mencapai 28 provinsi dan 278 kabupaten/kota.

Adapun untuk intensitas pelaksanaan GPM pada tanggal 2-9 April 2024 mendatang sebanyak 233 titik yang dilaksanakan oleh 18 propinsi di 38 titik dan dilaksanakan oleh 97 kab/kota di 190 titik. Sehingga total pelaksanaan GPM 1 sampai 9 April 2024 mencapai 527 titik.

Adapun hingga 27 Maret 2024 GPM telah dilaksanakan sebanyak kurang lebih 2.898 kali di seluruh wilayah provinsi maupun kabupaten/kota, baik yang bersumber dari APBN, APBD, maupun mandiri. Adanya masifikasi GPM ini merupakan salah satu wujud kehadiran pemerintah dalam upaya menjamin aksesibilitas pangan baik secara fisik maupun ekonomi kepada masyarakat.

"Kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan pelaku usaha pangan yang telah melaksanakan GPM di wilayah masing masing. Semoga inflasi juga tetap terjaga karena salah satu komponen signifikan yang memengaruhi tingkat inflasi adalah pangan," katanya.

Paralel dengan GPM tersebut, pemerintah melalui Bapanas telah menugaskan Perum BULOG untuk menyalurkan Beras SPHP dengan harga di tingkat konsumen akhir maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Beras SPHP menjadi pilihan bagi masyarakat di tengah tingginya harga beras akhir-akhir ini.

Target penyaluran Beras SPHP Tahun 2024 sekitar 1,2 juta ton di seluruh Indonesia. Sesuai Arahan Presiden RI Penyaluran SPHP Beras agar dioptimalkan hingga sebelum panen raya. Realisasi saat ini sudah mencapai lebih dari 550 ribu ton. Penyaluran juga dimasifkan termasuk di ritel-ritel modern untuk mengisi pasokan beras di Masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa upaya pengamanan pasokan dan harga pangan ini merupakan kerja bersama, tetapi saat ini tetap harus waspada mendekati Lebaran untuk menjaga kenaikan harga pangan.

“Saat ini harus tetap waspada, tidak hanya harga naik, tetapi kalau harga murah juga harus waspada karena petani akan mengalami kerugian sehingga tidak akan menanam lagi,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa pihaknya terus menggenjot peningkatan produksi pangan dengan berbagai upaya antara lain optimasi lahan tadah hujan melalui pompanisasi mencapai lahan seluas 1 juta hektare.

Selain itu, juga meningkatkan alokasi pupuk subsidi dari 4.7 juta ton menjadi 9.5 juta ton atau naik 28 triliun rupiah. Hal ini diyakini akan mendorong produksi pangan nasional meningkat dan dapat menjaga pasokan pangan dari dalam negeri sehingga diharapkan stabilitas harganya terjaga.

Dalam apel siaga ini juga dilakukan pelepasan kendaraan bahan pangan sebanyak 21 armada dari BULOG, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Food Station, Dharma Jaya dan mitra lainnya yang dilepas ke pasar untuk melaksanakan GPM di berbagai titik di wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, dalam event ini juga NFA tidak lupa mendorong upaya penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan serta penurunan kerawanan pangan dan gizi dengan menempatkan tiga mobil layanan keamanan pangan, B2SA, dan stop boros pangan. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler