jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia.
Berdasarkan Our World in Data, Indonesia telah menyuntikkan vaksin Covid-19 sebanyak 283.554.351 dosis per Selasa (4/1).
BACA JUGA: Satgas Minta Daerah Awasi Pelaksanaan Vaksinasi Booster
"Capaian ini berhasil mengantarkan Indonesia menjadi satu dari lima negara dengan cakupan vaksinasi terbanyak di dunia," kata Budi dalam keterangannya, Jumat (7/1).
Saat ini, lanjut dia, Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak setelah China, India, dan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Rahmat Effendi Ditangkap KPK, Ridwan Kamil Bicara Integritas, Melayani, dan Profesional
Pria yang akrab disapa BGS itu mengapresiasi upaya TNI, Polri, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, organisasi sosial, organisasi keagamaan, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi nasional.
Menkes Budi tetap memastikan pemerintah akan terus berupaya mempercepat program vaksinasi bagi 208,2 juta penduduk Indonesia.
BACA JUGA: Guru di Sumut Peluk Paksa dan Cium Muridnya di Ruangan, Setelah Itu
Program vaksinasi Covid-19 ditargetkan rampung pada Maret atau April 2022.
Untuk itu, Budi Gunadi memastikan stok vaksin Covid-19 aman meski ada tambahan jumlah sasaran yaitu anak usia enam tahun sampai sebelas tahun.
Dia juga meyakini persediaan vaksin juga cukup untuk program vaksinasi booster yang akan dimulai pada 12 Januari 2022.
"Sekarang kita ada stok vaksin sekitar 140 juta dosis, Kita targetkan kecepatan vaksinasi kita 50 juta sasaran dalam kurun waktu satu bulan. Kita juga sudah siapkan untuk vaksinasi booster untuk mengantisipasi Omicron. Jadi dipastikan stoknya masih ada,” papar mantan wakil menteri BUMN itu.
Meski jumlah populasi yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 terus meningkat, Budi mengimbau masyarakat untuk terus waspada dengan menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin untuk memberikan perlindungan diri yang optimal. (mcr9/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Dea Hardianingsih