Menkes Minta Penjahat Seksual Anak Diobati

Kamis, 10 Juli 2014 – 02:35 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut digandeng oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP&PA) dalam menanggulangi kejahatan seksual anak. 

Dalam keterlibatannya, Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengusulkan adanya pengobatan bagi pelaku.

BACA JUGA: Kawal Suara Jokowi-JK Agar Aman di Rekapitulasi Manual

Menkes menuturkan, penjahat seksual anak layak untuk dihukum seberat-beratnya. Tapi disamping itu, para penjahat seksual ini juga perlu diobati. Pengobatan ini ditujukan agar pelaku tidak kembali melakukan kejahatannya usai menjalani hukuman. 

"Saya usulkan demikina, supaya tidak dibiarkan dan kemudian mengulangi kejahatannya saat keluar penjara," ungkap Menkes, Rabu (9/7).

BACA JUGA: Mahfud MD: Kami Siap Adu Data TPS

Dokter spesialis anak itu menjelaskan, nantinya, pelaku akan diperiksa jenis kelainan yang tengah diderita. Setelahnya, para pelaku akan diberi pengobatan sesuai kadar kesakitan yang diderita, baik secara farmakoterapi maupun psikoterapi.

Untuk Kasus Emon misalnya. Pada kasus ini, pelaku akan diberi pengobatan farmakoterapi. Tingginya hasrat seksual yang dimiliki pelaku akan ditangani dengan cara mengendalikan aktivitas hormon testosteronnya. Menkes menyebutkan, ada tiga obat yang dapat digunakan yakni Medroxyprogesterone acetate, Cyproterone acetate, dan Leuprolide acetate. Ketiga obat tersebut merupakan obat yang tidak bisa dijual bebas. 

BACA JUGA: Unggulkan Jokowi, Saiful Siap Berhenti Jadi Tukang Survei jika Meleset

Meski demikian, Menkes menegaskan bahwa pengobatan secara psikoterapi juga memegang perang penting. Pada terapi ini, pelaku akan diberikan jenis terapi kognitif perilaku untuk mengetahui prevensi kekambuhan.

Usul ini, katanya, telah disampaikan pada kementerian yang dipimpin oleh Linda Gumelar itu. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) untuk mempersiapkan tenaga ahli pengobatan ini. 

"Koordinasi ini untuk menyiapkan tenaga ahli yang bisa disiapkan di lapas (lembaga pemasyarakatan). Kita harapkan tidak akan ada kesulitan karena ini kan instruksi bapak presiden untuk memerangi kejahatan seksual pada anak," jelasnya. (mia/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui SBY, Prabowo Pastikan Akan Ikuti Aturan Main


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler