Menkes: Tanpa Mengerem Mobilitas Masyarakat, Kapasitas RS Tidak Cukup

Selasa, 13 Juli 2021 – 17:05 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin atau BGS menyoroti penanganan di sektor hulu demi meringankan kinerja tenaga kesehatan sekaligus menekan angka keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk merawat pasien positif Covid-19.

Menurut BGS, sektor hulu yang dimaksud yaitu menahan mobilitas masyarakat agar tidak terjadi penularan penyakit yang berasal dari virus SARS-Cov-2 itu.

BACA JUGA: Simpatisan Habib Rizieq Bentrok dengan Aparat, 3 Mobil Polisi Rusak

"Mobilitasnya tidak direm, pergerakannya tidak dikurangi, seberapa pun ditambah kapasitas rumah sakitnya, dokternya, obatnya, dan oksigennya, tidak akan pernah cukup kalau memang penyebaran varian barunya ini tidak ditangani di hulu," kata dia saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7).

Kemenkes mencatat angka keterisian tempat tidur di rumah sakit yang bisa menangani pasien Covid-19 masih sangat tinggi.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Provokator Kericuhan Saat Penertiban PPKM di Surabaya, Oalah Ternyata

Sebanyak 90 ribu tempat tidur yang diperuntukkan merawat pasien Covid-19 telah terisi. Di sisi lain, Kemenkes menerapkan alokasi 120 ribu tempat tidur merawat pasien terkonfirmasi positif.

Eks Wakil Menteri BUMN itu menuturkan, angka 120 ribu tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19 tersebut sudah mengalami peningkatan dari jumlah sebelum 2021.

Terkait angka keterisian tempat tidur yang tinggi itu BGS menganalogikan penanganan pasien Covid-19 dengan penanggulangan orang yang terkena kecelakaan.

Menurutnya, jumlah tempat tidur di rumah sakit itu tidak pernah cukup tanpa upaya mendisiplinkan masyarakat berlalu lintas dengan baik.

"Kalau bicara rumah sakit yang ditugaskan menangani kecelakaan tidak pernah cukup selama tidak pernah mendisiplinkan orang-orang bagaimana mengendarai mobilnya dengan baik," ungkap alumni Institut Teknologi Bandung itu. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler