jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meramalkan kondisi anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19 pada tahun ini.
Dia meramalkan anggaran akan meningkat hingga Rp 300 triliun pada 2021.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Ada Kabar Baik Lagi dari Menkeu soal Kartu Sembako, Begini...
"Sebuah angka yang sangat besar karena memang sebagian besar anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah alokasi kesehatan," ujar Sri Mulyani dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (4/8).
Menurut dia, alokasi anggaran kesehatan 2021 pada awalnya seebesar Rp 176 triliun, namun bertambah menjadi Rp 214,9 triliun seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
BACA JUGA: Arief Puyuono Minta Sri Mulyani Jangan Nakut-nakuti Rakyat: Tuhan Itu Adil Bu
Kemudian, lanjut dia, belanja untuk bantuan sosial juga ditingkatkan menjadi Rp 187 triliun pada 2021.
"Masyarakat mengalami tekanan yang sangat luar biasa pada saat pemerintah melakukan pembatasan," kata Sri Mulyani.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Sri Mulyani soal Anggaran Kartu Prakerja
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memerinci jenis bantuan sosial yang ditingkatkan antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta masyarakat paling bawah, kartu sembako untuk 18,8 juta, Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk 10 juta dan 5,95 juta penerima tambahan, serta bantuan logistik dalam bentuk beras Bulog.
"Ada pula Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan bantuan kuota internet bagi para pelajar, hingga berbagai diskon listrik yang diperpanjang hingga akhir tahun," ungkap Sri Mulyani.
Maka dari itu, Bendahara Negara mengatakan, seluruh tambahan alokasi anggaran kesehatan maupun perlindungan sosial tersebut menyebabkan alokasi PEN meningkat dari Rp 699 triliun pada 2020 menjadi Rp 744,75 triliun pada tahun ini. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia