Menkeu Sri Mulyani Bilang Indonesia Bisa Jadi Contoh Negara-Negara ASEAN, weh!

Minggu, 10 April 2022 – 16:41 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Indonesia bisa jadi contoh bagi negara-negara ASEAN dalam penanganan defisit fiskal. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Indonesia bisa jadi contoh bagi negara-negara ASEAN dalam penanganan defisit fiskal

Hal ini diungkapkan dalam rangkaian pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN pada 7-8 April 2022 yang pada tahun ini berada pada keketuaan Kamboja.

BACA JUGA: Di Tengah Kabar Ngeri, Menkeu Sri Mulyani Punya Angin Segar

Sri Mulyani menyebutkan pelebaran defisit Indonesia selalu di bawah tiga persen Produk Domestik Bruto (PDB) selama 15 tahun terakhir dan baru tiga tahun ada di atas tiga persen.

Kemudian, fleksibilitas APBN dapat responsif mendanai kebutuhan yang sangat prioritas di kala pandemi yaitu kesehatan dan sosial, serta gotong royong alias burden sharing dengan pihak lain seperti pemerintah.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani: DDT Manggarai-Cikarang Memperlancar Roda Perekonomian

"Terkait pelaksanaan program bantuan sosial dan Bank Indonesia terkait pendanaan penanganan pandemi," ujar Sri Mulyani dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (10/4).

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut dalam konteks mobilisasi penerimaan perpajakan, ada beberapa tantangan bagi negara berkembang di ASEAN.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani: Utang Kita Merosot Sangat Tajam

Oleh karena itu, kebijakan perpajakan tidak diarahkan untuk penerimaan melainkan relaksasi selama pandemi.

"Ke depan seiring pemulihan, Pemerintah Indonesia merancang konsolidasi fiskal dengan hati-hati dan terukur agar tidak mengganggu pemulihan ekonomi," ujar Menkeu.

Di sisi lain, komitmen Indonesia dalam pengendalian iklim juga semakin kuat.

Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu menyebut bahkan saat ini Indonesia bersama Bank Pembangunan Asia (ADB) sedang merancang Mekanisme Transisi Energi (ETM) untuk memensiunkan dini PLTU Batu Bara dan mengalihkannya ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Diharapkan bauran pembiayaan Bank Pembangunan Multilateral, swasta, mitra bilateral, dan lain-lain bisa semakin mendukung transisi yang adil dan terjangkau," bebernya.

Kendati demikian, Sri Mulyani menyebutkan kolaborasi di tingkat global seperti pada forum G20 maupun kerja sama regional di ASEAN perlu terus diperkuat dan konsisten dilanjutkan.

"Tantangan pembangunan saat ini tidak dapat ditangani negara secara individu," kata Sri Mulyani

ASEAN merupakan kawasan yang memiliki daya tahan di tengah pandemi dan Indonesia berkontribusi pada capaian positif tersebut.

"Terlihat dari pertumbuhan ekonomi ASEAN yang positif sebesar 2,9 persen pada 2021, seiring dengan itu Indonesia mampu tumbuh positif 3,69 persen pada tahun lalu," ucap Menkeu Sri Mulyani. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler