Di Tengah Kabar Ngeri, Menkeu Sri Mulyani Punya Angin Segar

Kamis, 07 April 2022 – 07:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan angin segar di tengah kabar ngeri akibat gejolak ekonomi global. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan angin segar di tengah kabar ngeri akibat gejolak ekonomi global.

Dia menyebut telah menyiapkan APBN karena akan ada kenaikan yang luar biasa dari harga-harga komoditas.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani: DDT Manggarai-Cikarang Memperlancar Roda Perekonomian

"Semua negara di dunia sedang menghadapi situasi yang tidak mudah. Oleh karena itu ketahanan pangan dan ketahanan energi menjadi hal yang perlu ditingkatkan," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati seperti dilansir dari Antara, Kamis (7/4).

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut pemerintah akan merumuskan langkah-langkah bagaimana tambahan penerimaan negara tersebut bisa dialokasikan secara tepat.

BACA JUGA: Pengumuman Penting soal Pajak dari Menkeu Sri Mulyani, Pengusaha Wajib Tahu!

Berdasarkan arahan Presiden Jokowi, kata dia, pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat sekaligus APBN.

"Tadi Bapak Presiden sudah menginstruksikan agar kami melihat detail harga-harga pangan dan harga energi dan pilihan-pilihan kebijakan yang bisa diambil," jelas Menteri Keuangan.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Tegaskan Komitmen Dukung Infratruktur Berkelanjutan

Menkeu Sri Mulyani juga mengatakan pemerintah masih punya alokasi Rp 455 triliun untuk program pemulihan ekonomi.

Anggaran itu, lanjut dia, bakal difokuskan pada program padat karya atau program-program yang akan menciptakan lapangan kerja terutama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan instansi lain.

"Mulai ditingkatkan koordinasi di bidang ketahanan pangan seperti pembukaan lahan, irigasi, ketersediaan pupuk, juga bibit untuk barang-barang yang sebetulnya bisa tumbuh di Indonesia," ucapnya.

Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Market itu mencontohkan akan bekerja sama dengan kementerian terkait untuk mempercepat masa tanam komoditas pangan, seperti padi, jagung, kedelai.

Hal itu karena ketiga komoditas itu dapat dipanen tidak lebih dari tiga bulan.

"Maka harus ada kebijakan yang dapat dibuat dengan cepat," tegas dia.

Kendati ada ancaman inflasi global, Sri Mulyani memprediksi penerimaan negara akan naik.

Penerimaan negara akan terdongkrak oleh berbagai komoditas ekspor Indonesia.

"Mulai dari minyak, gas, batu bara, nikel, CPO. Namun, di sisi lain masyarakat juga akan merasakan rambatan dari inflasi global," ungkap Sri Mulyani.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler