Menkeu Sri Mulyani Punya Firasat Baik soal Pemulihan Ekonomi

Senin, 23 Mei 2022 – 19:32 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kabar baik terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) April 2022.

Menurutnya, APBN kembali mengalami surplus sebesar Rp 103,1 triliun atau 0,58 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Menkeu Sri Mulyani soal Utang Negara, Bikin Optimistis

“APBN kita dalam posisi surplus Rp 103,1 triliun bandingkan tahun lalu yang defisit Rp 138,2 triliun. Ini baliknya sangat cepat sekali atau 174,7 persen,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, Senin.

Sri Mulyani menilai hal ini merupakan sinyak positif bagi perekonomian Indonesia.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Ungkap Tiga Kondisi Berat Perekonomian saat Ini, Aduh

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan surplus APBN April didorong oleh pendapatan negara Rp 853,6 triliun (45,9 persen) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 177,4 triliun (35 persen).

Selain itu, pendapatan tertinggi berasal dari penerimaan pajak mencapai Rp 676,1 triliun (49,1 persen)

Kemudian, yang tertinggi ialah belanja non kementerian/lembaga, seperti subsidi energi, kompensasi BBM, dan listrik.

"Jika dilihat, pertumbuhan 45,9 persen sangat bagus. Ini akan menanjak terus pertumbuhannya. Hampir disemua komponen pendapatan negara mengalami pertumbuhan," kata Sri Mulyani.

Lebih lanjut, indikator mobilitas masyarakat juga meningkat pada April 2022, yaitu dengan indeks per 13 Mei 2022 sebesar 18,5 persen atau lebih tinggi dari Maret 2022 yang sebesar 7,1 persen.

"Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, ada potensi aktivitas konsumsi yang makin meningkat signifikan. Apalagi, konsumsi merupakan motor penggerak ekonomi," ungkapnya.

Indikator lain yang meningkat ialah industri manufaktur, tercatat meningkat 51,9 serta didukung keberlanjutan pemulihan ekonomi yang semakin kuat.

Kemudian, pertumbuhan konsumsi listrik industri dan bisnis masih tinggi sehingga menunjukkan kuatnya aktivitas dunia usaha. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler