Pemerintah Berupaya Tekan Pengaturan BBM Subsidi

Jumat, 20 Mei 2011 – 14:12 WIB

JAKARTA  — Realisasi belanja subsidi sampai dengan triwulan I 2011, dilaporkan Kementrian Keuangan telah mencapai Rp32,4 triliunTerdiri dari subsidi BBM, listrik dan nonenergi

BACA JUGA: Lifting Minyak 2011 Belum Penuhi Target

Peningkatan ini didominasi realisasi subsidi energi yang mencapai Rp24,8 triliun
Bila tidak segera dilakukan kebijakan membatasi beban subsidi, maka anggaran subsidi dipastikan melebihi target.

‘’Pemerintah berupaya menekan dengan rencana pengaturan distribusi BBM subsidi per 1 April 2011

BACA JUGA: Pemerintah Optimis Ekonomi 2012 Membaik

Tapi sampai sekarang, rencana itu masih ditunda,’’ kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo dihadapan sidang paripurna DPR RI, Jumat (20/5).

Padahal katanya, realisasi harga minyak dunia sudah mencapai rata-rata USD104,5 per barel
Jauh melewati asumsi yang ditetapkan APBN 2011 sebesar USD80 per barel

BACA JUGA: PLN Tender Kabel Jawa-Sumatera 500 kV

Penyebab tingginya konsumsi subsidi kata Agus, disebabkan adanya perubahan komposisi energi input pembangkit PT PLN.

‘’Sehingga terjadi peningkatan penggunaan bahan bakar sebagai konsekuensi tidak tercapainya pasokan gasPeningkatan realisasi subsidi juga disebabkan dicairkan subsidi pangan lebih awal untuk mengurangi beban biaya,’’ jelas Agus.

Untuk itu idealnya kata Agus, tahun 2012 mendatang sudah harus ada langkah-langkah pembatasan BBM subsidi ditengah masyarakatSelain itu subsidi listrik juga harus diturunkan dengan upaya penurunan konsumsi BBM oleh PT PLN dari total biaya bahan bakar.

‘’Kita mendapat tantangan, karena program listrik 10.000 MW tahap pertama belum optimal dan adanya pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap duaJadi penggunaan BBM masih tinggi,’’ kata Agus.

Sedangkan bidang non energi khususnya pertanian, Agus masih menyebutkan perubahan iklim sebagai tantangan globalKarena harga pertanian internasional akan mempengaruhi harga komoditas pangan domestik(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalbe Farma Investasi Rp 180 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler