Menko Airlangga Hartarto Paparkan Kesiapan Indonesia Menjadi Ketua ASEAN 2023

Kamis, 10 November 2022 – 20:32 WIB
Menko Menko Airlangga Hartarto saat memaparkan kesiapan Indonesia menjadi Ketua ASEAN 2023 dalam pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, KAMBOJA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kesiapan Indonesia menerima estafet tanggung jawab dari Kamboja sebagai Ketua ASEAN 2023.

Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga ketika memimpin Delegasi RI dalam pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11).

BACA JUGA: Menko Airlangga-Dubes Korsel Bertemu, Bahas Kerja Sama Ekonomi Digital

“Melanjutkan Presidensi G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN akan menitikberatkan pada penangan krisis multidimensi, seperti krisis pangan, energi, dan keuangan,” kata Menko Airlangga.

BACA JUGA: Menko Airlangga Hartarto: Indonesia akan Jadi Perhatian Dunia di KTT G20

Menko Airlangga Hartarto (lima dari kanan) foto bersama dalam pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian.

Dalam forum tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan prioritas ekonomi yang diusung Indonesia akan fokus pada tiga hal utama yang nantinya akan menjadi rumah dari inisiatif-inisiatif Indonesia pada masa Keketuaan ASEAN di 2023.

Fokus pertama, yakni membangun pertumbuhan regional, konektivitas dan keunggulan baru yang dilakukan melalui fasilitasi sektor jasa, ketahanan sektor keuangan, ketahanan pangan sebagai antisipasi krisis serta optimalisasi perdagangan dan investasi.

BACA JUGA: Menko Airlangga Sebut Big Data Mendukung Capaian Pembangunan Nasional yang Inklusif

Fokus berikutnya, yaitu percepatan transformasi ekonomi digital yang inklusif dan partisipatif untuk mengurangi kesenjangan digital melalui penguatan kerja sama kelancaran konektivitas digital, pembayaran dan keuangan digital, dan memberikan keamanan pertukaran data digital lintas batas, serta mendukung rantai pasok logistik.

Fokus terakhir, yakni mendorong pembangunan infrastruktur hijau, mempercepat implementasi SDGs, dan meningkatkan ketahanan energi dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan demi masa depan yang lebih tangguh.

Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga memaparkan beberapa gagasan prioritas yang akan diusung Indonesia, yaitu penguatan ketahanan pangan yang komprehensif mencakup produksi, fasilitasi dan pembiayaan, keterjangkauan dan kemudahan akses terhadap energi dengan memanfaatkan sumber energi terbaharukan.

Kemudian perluasan kerja sama Local Currency Settlement sebagai landasan integrasi keuangan berbasis digital, dan pemanfaatan potensi ekonomi digital kawasan melalui percepatan negosiasi ASEAN Digital Economi Framework Agreement (DEFA).

Selain itu, blue economy juga akan diusulkan sebagai prioritas mempertimbangkan potensinya sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi baru.

Menko Airlangga meyakini inisiatif yang disusun Indonesia nantinya akan mendukung ASEAN yang lebih terintegrasi pasca-2025, tangguh terhadap tantangan krisis di masa datang, serta menjadikan ASEAN memiliki peranan penting di kancah global, terutama di kawasan Indo-Pasifik.

"Kawasan ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi dan kami percaya bahwa pada tahun 2023 akan menjadi tahun penting bagi ASEAN memantapkan pencapaian integrasi ekonomi dan menyongsong Visi Pasca-2025,” ujar Menko Airlangga.

Selanjutnya, Menko Airlangga menyampaikan saat ini terdapat tiga kekuatan ekonomi utama di kawasan Indo-Pasifik, yaitu China, India dan ASEAN.

Untuk itu, Indonesia harus memastikan bahwa ASEAN berperan sebagai pusat pertumbuhan dengan memanfaatkan kekuatan besar yang ada.

“Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 akan berupaya menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia melalui penguatan komunitas ASEAN, pemberdayaan masyarakat, dan memainkan peranan penting kawasan regional dan global," tegas Menko Airlangga.

Di forum tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Kamboja selama 2022 dengan capaian yang positif khususnya untuk prioritas ekonomi.

Pertemuan para Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN kali ini juga mencatat progres Priority Economic Deliverables under Cambodia's Chairmanship 2022.

Selain itu, mendukung sistem monitoring implementasi rekomendasi the Mid Term Review (MTR) ASEAN yang bersifat lintas sektor.

Tak hanya itu, pertemuan tersebut juga mendukung penyampaian elemen inti dari Visi ASEAN pasca tahun 2025 kepada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, dan mendukung inisiatif keberlanjutan kawasan melalui ekonomi sirkular dan carbon neutrality. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler