Menko Airlangga Ingin Indonesia Bisa Swasembada Kendaraan Bermotor dan Teknologinya

Kamis, 11 November 2021 – 19:15 WIB
Airlangga Hartarto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT) dan pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik atau Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB), sebagai bentuk komitmen mengatasi masalah perubahan iklim.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, komitmen kebijakan pengembangan KBL-BB dilakukan dengan cara mengeluarkan peta jalan industri otomotif nasional dan peta jalan pengembangan industri KBL-BB.

BACA JUGA: Naysilla Mirdad Segera Menikah dan jadi Mualaf?

"Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021, tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 tentang PPnBM Kendaraan Bermotor di mana di dalamnya diatur tentang pengenaan tarif PPnBM, yang dikenakan berdasarkan tingkat emisi karbon kendaraan bermotor," kata Airlangga saat Pembukaan Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kamis (11/11).

Event yang tahun ini mengusung tema Wheels to Move diharapkan bisa menjadi wadah untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.

BACA JUGA: Investasi Telkom Group di Perusahaan Rintisan Makin Moncer

Khususnya mendukung kebangkitan ekonomi pascapandemi dan menjadi ajang dalam mendukung penurunan emisi karbon pada kendaraan bermotor.

Selain itu, Airlangga juga mengharapkan Indonesia bisa swasembada kendaraan bermotor dan teknologinya melalui meningkatkan kualitas produk yang diproduksi dalam negeri.

BACA JUGA: Lewat Cara ini TaxPrime Turut Kawal Pemulihan Ekonomi

Dampak pandemi covid-19, kinerja penjualan produk industri otomotif sempat terkena imbas.

Namun, pada Maret hingga September 2021 kinerja penjualan mobil terus menguat ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

Tak hanya itu, penjualan mobil selama September 2021 tercatat sebesar 84,11 ribu unit atau naik sekitar 41,5 persen jika dibandingkan Februari 2021.

“Untuk mendorong dan mengakselerasi konsumsi, serta peningkatan utilitas industri otomotif, pemerintah melanjutkan perluasan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP), sebagai tindak lanjut dari keberhasilan penjualan kendaraan bermotor roda empat (KBM-R4) hingga hampir 150%,” tutur Airlangga.

Pemerintah telah memutusan untuk memberikan insentif pengurangan PPnBM 100% bagi pembelian KBM-R4 berkapasitas silinder mesin ≤1.500 cc hingga Desember 2021.

Serta insentif pengurangan PPnBM dari 25-50 persen untuk KBM-R4 berkapasitas silinder mesin antara 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc.

Sektor otomotif diperkirakan sampai akhir 2021 bisa melakukan 850 ribu penjualan.

Ini jauh lebih baik dibanding 2020 yang sebesar 600 ribu penjualan. Meski masih di bawah angka normal, pemerintah berharap pada 2022 bisa mencapai 1 juta penjualan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler