jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Walikota Bogor Bima Arya bertemu dengan sejumlah pengemudi transportasi umum baik ojek online, angkot, dan bus AKAP, serta angkutan lainnya di Bogor dan membagikan sekitar 500 paket sembako.
Pemberian sembako yang diterima secara simbolis oleh 10 orang perwakilan pengemudi yang dinisiasi oleh Kemenhub, Korlantas Polri, dan Jasa Raharja itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan perhatian pemerintah kepada para pengemudi ojol, taksi online, bus AKAP, dan angkutan lainnya di masa sulit akibat pandemi COVID-19 yang masih melanda Indonesia.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Bakal Hadiri Istigasah dan Selawat di Majelis AH Pimpinan Nusron Wahid
Dalam sambutannya Menko Airlanga menyampaikan, dalam masa pandemi yang memaksa pemerintah melakukan pembatasan, Ojol adalah pahlawan yang membuat ekonomi masih bisa berputar.
"Teman-teman Ojol ini adalah pahlawan-pahlawan kita, yang membawa kebutuhan masyarakat dari warung, dari restoran ke rumah-rumah masyarakat yang sedang bekerja dari rumah," ujar Airlangga.
BACA JUGA: Menko Airlangga Yakin Masih ada Sinyal Positif Indikator Ekonomi Dalam Negeri
Airlangga juga menyampaikan, sesuai arahan Presiden untuk terus mendorong bantuan sosial pada masyarakat. Pemerintah telah mengalokasikan sejumlah bantuan.
Antara lain, yang sudah rutin dilaksanakan adalah bantuan sembako untuk 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Ada juga perpanjangan Bantuan Sosial Tunai ( BST) dalam dua bulan untuk 10 juta KPM, dan Bantuan Usaha Produktif untuk 3 juta usaha mikro.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Dinilai Pantas Maju sebagai Capres 2024
Yang baru ada tambahan bantuan beras 10 Kg untuk 28,8 Juta KPM. Kartu Sembako PPKM yang merupakan program baru usulan daerah untuk 5,9 juta KPM. Ada juga bantuan untuk satu juta warung dan pedagang kaki lima di wilayah yg dikenakan PPKM level 3 dan 4, yang total besarannya senilai 1,2 triliun.
Dengan berbagai program bantuan tersebut. Menko Airlanga berharap dapat mempertahankan kesejahteraan masyarakat yang terdampak upaya menahan laju penyebaran Covid 19.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan. Komunikasi antara pemerintah pusat, daerah dan para operator yang melaksanakan kebijakan harus nyambung.
Untuk transportasi online, atau Ojol Menhub mengatakan terkait dengan syarat Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) bagi para pengemudi ojol, sudah dibuat secara kolektif oleh aplikator sehingga memudahkan para pengemudi yang tinggal mengenakan seragam dan atributnya.
Sementara untuk angkot, Menhub juga mengatakan telah memberi banyak kemudahan yang memungkinkan angkot untuk tetap beroperasi.
"Karena Ojol dan Angkot ini adalah bagian-bagian yang memastikan kegiatan ekonomi terjadi," ungkap Budi Karya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil