Menko Airlangga Yakin Masih ada Sinyal Positif Indikator Ekonomi Dalam Negeri

Kamis, 22 Juli 2021 – 17:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto tangkapan layar YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto meyakini di tengah masa pandemi yang penuh tantangan dan memberikan dampak sosial-ekonomi, masih ada sinyal positif perekonomian dalam negeri, baik dari sisi permintaan maupun penawaran.

Hal itu disampaikan Airlangga Hartarto dalam webinar yang diselenggarakan oleh Eurocham bertajuk 'Percepatan Pemulihan Ekonomi melalui Reformasi Struktural' pada, Rabu (21/7).

BACA JUGA: Cerita Nakes Selama Pandemi, Rindu Keluarga Hingga Kucing Kesayangan

Salah satu indikator yang menjadi sinyal positif adalah neraca perdagangan yang telah mengalami surplus lebih dari USD 21 miliar pada 2020 dan terus mengalami surplus hingga saat ini.

Selain itu, Foreign Direct Investment juga telah mencapai sekitar USD 7,6 miliar pada kuartal pertama 2021, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD 6,7 Miliar.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Dinilai Pantas Maju sebagai Capres 2024

Capaian ini mencerminkan kepercayaan berkelanjutan dari komunitas investor global.

Airlangga mengatakan fokus pemerintah selalu melindungi pekerja, perusahaan, UMKM, dan dampak negatif ekonomi akibat pandemi dengan menciptakan iklim bisnis dan investasi yang lebih baik.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Gerak Cepat Dalam Menindaklanjuti Hasil Temuan BPK

“Selain menciptakan iklim bisnis dan investasi yang kondusif serta memperkuat standar lingkungan yang berkelanjutan, pemerintah juga mendorong transformasi digital,” kata Menko Airlangga.

Pemerintah mendorong tenaga kerja untuk lebih memahami dunia digital melalui program pelatihan dan peningkatan keterampilan yaitu Program Kartu Prakerja.

Program ini telah membekali dengan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan agar berdaya saing dalam dunia kerja bagi lebih dari 8 juta pekerja, pencari kerja dan pekerja yang diberhentikan.

Menko Airlangga juga mengatakan peran sektor swasta sangat penting selama pandemi, misalnya menciptakan banyak peluang bisnis dan memunculkan model bisnis baru.

Dalam upaya pemulihan ekonomi untuk sektor swasta, pemerintah selalu memastikan bahwa mekanisme dukungan untuk membantu bisnis swasta akan tetap ada, terutama selama masa-masa pandemi yang penuh tantangan.

Selain itu, kebijakan-kebijakan yang diterapkan akan selalu ditinjau dan dievaluasi.

Pemerintah juga menangani isu-isu terkait perubahan iklim, mendorong transformasi digital, serta tantangan tenaga kerja, perdagangan, dan investasi.

Isu-isu ini akan menjadi fokus Pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20.

“G20 merupakan kesempatan yang baik bagi kita semua untuk terlibat dalam penyelesaian global yang berorientasi pada tindakan bersama masyarakat internasional untuk mengatasi tantangan saat ini dan masa depan,” kata Airlangga.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler