jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, penggunaan teknologi digital di Indonesia telah pesat sejak adanya pandemi Covid-19.
Namun, kata Menko PMK, penggunaan teknologi digital yang makin masif secara teknis telah membawa ketimpangan dalam hal akses teknologi.
BACA JUGA: Di Depan Seluruh Pegawai, Menko Muhadjir Minta Maaf
Hal ini berkaitan dengan konteks keadilan dan kesejahteran digital yang menuntut pemerataan akses masyarakat terhadap sarana-prasarana teknologi digital.
"Untuk masyarakat urban (perkotaan) yang memiliki akses cukup besar tidak ada masalah, tetapi masyarakat rural (pedesaan) yang jauh dari akses internet, jauh dari akses teknologi informasi tentu saja dia akan makin tertinggal," jelas Menko Muhadjir dalam halalbihalal Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI), Rabu (11/5).
BACA JUGA: Besok Anak Sekolah Masih Libur, 12 Mei Wajib Masuk
Di satu sisi, lanjutnya, ini adalah proses percepatan, tetapi sisi lainnya ada yang tertinggal. Yang tertinggal akan makin jauh tertinggal.
Karena itu, menurut Menko Muhadjir, tugas dari akademisi dan cendekiawan untuk ikut membantu mewujudkan kesejahteraan digital dan mengentaskan ketimpangan akses teknologi digital ini.
BACA JUGA: Seluncuran Kolam Renang Ambrol, 16 Orang Jadi Korban, Menko PMK Langsung Bergerak
Melalui kampus UICI, dia berharap ada kontribusi nyata untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah ketimpangan ini.
"Tugas UICI termasuk KAHMI bagaimana memastikan yang tidak terjangkau ini tidak tertinggal terlalu jauh," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Macet Total di Jalan Arteri Saat Puncak Arus Balik, Pemerintah Siapkan Solusi
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad