Menko Muhadjir Pastikan Penyaluran Bansos Tidak Tumpang Tindih

Kamis, 14 Mei 2020 – 19:23 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau penyaluran bansos. Foto: Humas Kemenko PMK

jpnn.com, TANGSEL - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) presiden bagi masyarakat terdampak Covid-19 berjalan baik.

Beberapa daerah, khususnya DKI Jakarta, kini sudah memasuki penyaluran tahap dua disusul sejumlah daerah di wilayah Bodetabek juga sudah berjalan untuk penyaluran tahap 1 termasuk Tangerang Selatan.

BACA JUGA: Jokowi Sadar Ada Masalah Distribusi Bansos

"Kalau awal putaran pertamanya sudah bagus begini, bisa dipastikan untuk putaran kedua dan berikutnya lancar," ujarnya saat meninjau langsung penyaluran bansos presiden di Kota Tangerang Selatan, Kamis (14/5).

Menko PMK menyebut, sinkronisasi antara bansos presiden dengan dari pemerintah provinsi dan kota sudah sangat baik.

BACA JUGA: KPK Beri Peringatan 3 Daerah di Jabar soal Pendataan Bansos

Salah satu contoh, mekanisme penyaluran bansos di Kota Tangerang Selatan dipastikan tidak ada yang tumpang tindih dengan bantuan dari Pemprov Banten dan Pemkot Tangerang Selatan. Baik bantuan sembako maupun bantuan langsung tunai, sejumlah Rp 600 ribu.

Menindaklanjuti laporan Wali Kota Tangsel bahwa masih ada kuota tersisa sebanyak 12 ribu KK, dari pagu 75.000. Sampai saat ini, jumlah keluarga terdampak Covid, yang datanya sudah ada di Kemensos 63 ribuan KK, dan sudah disalurkan sampai 14 Mei pukul 12.00 sebanyak 35.089 KK atau 55,7%.

BACA JUGA: Detik-detik Ipda Astawa Dibacok, Terkapar

Muhadjir menginstruksikan agar sisa kuota tersebut dapat dimanfaatkan sesuai yang dibutuhkan.

"Saya minta sesuai arahan presiden bahwa sasaran banpres ini selain sisa DTKS yg belum mendapatkan bantuan sosial reguler, juga utamanya keluarga terdampak dari non-DTKS. Mereka-mereka yang terdampak karena kehilangan pekerjaan akibat di-PHK, termasuk ojol dan juga para pedagang atau buruh harian," ucap mantan Mendikbud tersebut.

Lebih lanjut, terkait data penerima, akan terus disempurnakan pada penyaluran berikutnya dan yang penting bansos tersebut dapat sesegera mungkin disalurkan kepada masyarakat yang betul-betul terdampak dan sangat membutuhkan.

"Kalau ada yang tidak tepat sasaran kita benahi, kalau yang di putaran pertama ada yang belum masuk, agar diusulkan nanti pada tahap dua. Pokoknya dibikin yang luwes. Ini kan namanya keadaan darurat," tandas Muhadjir.

Kendati demikian, menurutnya, pemerintah sangat terbuka atas kritik dan masukan demi kelancaran proses penyaluran bansos terutama masalah perbaikan data di lapangan.

"Jadi kami terima betul kritik saran tentang data dengan kondisi saat ini yang memiliki beberapa kekurangan, dan itu memang harus diakui. Namun tidak cukup dikritik, mari kita benahi bersama agar mereka yang terdampak ini bisa terbantu," tegas Menko PMK.

Pada kesempatan tersebut, Menko PMK turut membagikan langsung bansos presiden berupa sembako kepada warga terdampak di RT 001 RW 002, Kel. Lengkong Karya, Kec. Serpong Utara, Kota Tangsel dan RT 003 RW 001, Kel. Cempaka Putih, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangsel. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler