jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak semua pihak menjaga warisan pemikiran dari tokoh bangsa dan meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu diungkapkan Muhadjir saat mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan acara Forum Titik Temu di Balai Sarbini Jakarta pada Sabtu (26/8).
BACA JUGA: Kasus DBD Makin Tinggi, Kemenko PMK, Godrej & KlikDokter Tancap Gas
"Warisan pemikiran ini menjadi sangat penting bagi generasi yang akan datang, jangan sampai tidak mewarisi kekayaan intelektual dan ini merupakan warisan tak benda yang tidak dimiliki oleh bangsa lain," tuturnya.
Menurut Muhadjir, Indonesia beruntung memiliki tiga pemikir ternama yang selalu mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
BACA JUGA: Masyarakat Indonesia Ada Imbauan Penting dari Kemenkominfo, Silakah Disimak, Penting
Para pemikir itu adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Buya Syafii Maarif, dan Cak Nurcholis Madjid.
Pemikiran ketiganya yang melampaui zaman terus relevan untuk menghadapi tantangan bangsa hingga hari ini.
"Kita bangsa Indonesia sudah sepatutnya bersyukur memiliki pemikir-pemikir besar yang diantara Cak Nur, Gus Dur, serta Buya Syafii dan masih banyak lagi pemikir besar lainnya yang sangat mudah kita pahami," ucap Menko PMK.
Adapun Forum Titik Temu kali ini mengangkat tema "Merayakan Indonesia : Suara Kultural untuk Pemimpin Nasional 2024". Forum tersebut juga sebagai wadah antar tokoh bangsa dalam menyampaikan pemikirannya sebagai tanggung jawab dan keprihatinan terhadap eksistensi Indonesia sebagai negara dan bangsa.
Pada forum tersebut menghadirkan para pemuka agama lintas iman dan para pakar dari berbagai latar belakang profesi. Tujuannya adalah untuk membangun kesepahaman dan pengertian antar warga negara mengenai pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan, persaudaraan sebangsa dan setanah air, serta senantiasa berpikiran terbuka terhadap perbedaan.
Turut hadir pula pada acara Forum Titik Temu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Direktur Pusat Studi al-Quran Muhammad Quraish Shihab, Pendiri dan Ketua Yayasan Puan Amal Hayati Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid serta Ketua Dewan Pembina Nurcholis Madjid Society Omi Komaria Nurcholish Madjid.(mcr10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul