Menko PMK Muhadjir Kaget Setelah Melihat Data Jumlah Tracer Covid-19 di Indonesia

Jumat, 12 Februari 2021 – 13:18 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kaget setelah mendapatkan laporan jumlah orang yang mampu menelusuri kontak erat kasus COVID-19.

Sebab, jumlah orang yang mampu menelusuri kontak erat tidak sampai 5 ribu hingga data Jumat (12/2) ini. 

BACA JUGA: Bripka Ronald Kena Sabetan Parang, Kapolsek Selamat, Dor Dor Dor

"Saya kaget waktu dapat laporan jumlah tracer tidak sampai lima ribu di seluruh Indonesia dan hampir 1.600 lebih ada di DKI Jakarta," kata Muhadjir dalam keterangan resminya, Jumat.

Menurut Muhadjir, jumlah orang yang mampu menelusuri kontak erat masih kurang. Terlebih lagi jumlah itu tidak merata di beberapa provinsi. 

BACA JUGA: Innalillahi, Budayawan Prie GS Meninggal Dunia, Gus Mus: Kami Betul-Betul Terkejut

Temuan tersebut, katanya, membuat kebijakan 3T yakni testing, tracing, dan treatment belum berjalan optimal.

Di sisi lain, kebijakan 3T perlu dilaksanakan demi mencegah penularan COVID-19.

BACA JUGA: Menko PMK Muhadjir: Jangan Dikit-dikit Dibawa ke Rumah Sakit

“Saya yakin betul kalau 3T bisa dilakukan sungguh-sungguh dan optimal, maka akan bisa mengatasi COVID-19 ini," ujar dia.

Di sisi lain, Muhadjir juga menyinggung soal donor plasma konvalesen.

Jumlah pendonor, kata dia, mengalami peningkatan empat kali lipat lantaran dianggap efektif menangani pasien COVID-19.

“Donasi plasma konvalesen secara nasional terus meningkat,” tutur dia.

“Saya harap ini bisa menjadi faktor pengubah dan kita bisa menggerakkan semangat donor plasma konvalesen ini agar dapat menjadi faktor pembeda dari proses upaya untuk menangani Covid-19, di samping tentu saja vaksin dan 3T,” ungkap dia. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler