jpnn.com, PURWOKERTO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan tengah berupaya mengantisipasi meluasnya varian baru Covid-19 khususnya varian baru B.1617.2.
Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas, Jawa Tengah, pada Jumat (28/5).
Menurut Muhadjir, varian baru asal India itu lebih ganas dan laju penularannya cepat.
"Karena itu, sekarang setiap kali ada isu, ada kemungkinan potensi sumber penyebaran dari varian-varian baru harus langsung segera ditangani," kata Muhadjir.
BACA JUGA: Ferdinand: Mungkin Saja Ini Hasil Lobi-lobi Novel Baswedan Cs
Dia menyebut saat ini belum ada tanda-tanda penyebaran varian baru itu telah meluas. Namun demikian, sumber-sumber penularannya harus diwaspadai.
Saat ini, pemerintah memberi perhatian khusus pada pergerakan orang dari perbatasan Kalimantan dan khususnya dari Sumatera yang kemungkinan bisa menjadi pintu masuk varian baru Covid-19 itu.
BACA JUGA: Guru Honorer K2: Rekrutmen PPPK 2021 Tidak Sesuai Kampanye Mas Nadiem
"Karena dari Sumatera itu banyak sekali pekerja migran kita maupun sanak-saudaranya yang melakukan penyeberangan lewat jalur tidak resmi sehingga di luar pengendalian kita," tutur Menko Muhadjir.
Selain itu, pemerintah masih mewaspadai arus balik mudik lebaran, terutama dari Sumatera. Dia menyebut pergerakan bus setiap harinya hampir 500 unit dan belum semuanya kembali ke Jawa.
"Kapolda Sumatera Selatan dan Lampung juga meminta diperpanjang untuk melakukan pencegatan, pemeriksaan, dan penindakan mereka yang akan menyeberang kembali ke Jawa," ucap Muhadjir.
Diketahui, varian baru virus corona B.1617.2 ditemukan di Kabupaten Cilacap, Jateng, dari anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang berlabuh di pelabuhan daerah itu.
Ditemukan ada 14 kasus mutasi setelah dilakukan screening terhadap ABK Filipina. Bahkan, 33 tenaga kesehatan RSUD Cilacap ikut tertular saat menangani para ABK tersebut. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad