jpnn.com, JAKARTA - Menko PMK Muhadjir Effendy menyarankan BNPB menyusun dokumentasi kebencanaan di Indonesia untuk jadi acuan penanggulangan bencana.
"Supaya cepat, maka harus mampu mendokumentasikan pengalaman, dan merekonstruksi apa yang terjadi untuk menjadi bahan kajian," kata Muhadjir dalam Rakornas BNPB secara virtual, Rabu (10/3).
Menurut dia, dokumentasi kebencanaan akan sangat membantu Indonesia yang menjadi salah satu dalam cakupan ring of fire.
Dia mencontohkan Universitas Southampton, Inggris, yang telah mendokumentasikan bencana tsunami Aceh pada 2004 lalu untuk dijadikan bahan kajian.
"Jadi, begitu ada bencana (tsunami Aceh, red) mereka mulai mendesain kira-kira apa yang bisa didapat sebagai sebuah legacy," katanya.
Muhadjir mengakui Indonesia masih lemah di bidang dokumentasi.
BACA JUGA: Malam Buta, Paman Minta Keponakan Buka Baju, Ternyata Sudah 2 Kali
Ke depan, BNPB diharapkan bisa menyusun dokumentasi bencana yang ada di tanah air agar bisa bermakna dan berguna untuk generasi selanjutnya.
"Ini menjadi pekerjaan besar menurut saya. Akan menjadi nilai yang sangat besar, tak terhitung nilainya kalau bisa merekonstruksikan (bencana, red) itu," katanya. (mcr12/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA JUGA: BNPB: Pasca-gempa Halmahera Selatan 60 Rumah dan Gedung DPRD Rusak
BACA JUGA: Strategi Menko PMK Menghidupkan Industri Perfilman Nasional di Tengah Pandemi Covid-19
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNPB Tambah Bantuan Logistik untuk Penanganan Gempa Sulbar
Redaktur & Reporter : Arry Saputra