Menko PMK Sebut BEC 2017 Bukti Banyuwangi Punya Etalase Seni

Sabtu, 11 November 2017 – 17:59 WIB
Menko PMK Puan Maharani saat membuka BEC 2017. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Ajang Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) resmi dibuka di Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (11/11). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun kesadaran akan pentingnya kekuatan atas potensi yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu budaya.

Produk budaya itu juga diketahui sangat beragam, mulai dari kain, kuliner, kesenian, ukiran, kerajinan dan sebagainya. "Sebagai ajang resmi tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2011, pesta budaya Banyuwangi Ethno Carnival ini diharapkan memberikan dampak bagi perekonomian berbasis budaya masyarakat dan usaha kecil menengah di Kabupaten Banyuwangi," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, dalam sambutan sekaligus membuka BEC 2017.

BACA JUGA: Soekarno jadi Nama RSUD di Sukoharjo, Ini Harapan Mbak Puan

Menko PMK mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat mensyukuri karunia dan rahmat berbagai kekayaan sumber daya alam, budaya, keindahan alam dan panorama yang indah.

“Menjadi tugas bersama, untuk memanfaatkannya demi memperteguh jiwa Bhinneka Tunggal Ika, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta membangun kepribadian bangsa yang berkebudayaan,” ucap Mbak Puan.

BACA JUGA: Pemda Harus Aktif dalam Peningkatan Fiskal BPJS Kesehatan

Menurutnya, Banyuwangi Ethno Carnival yang digelar untuk ke-7 kalinya ini merupakan wadah untuk menumbuhkan kreativitas rakyat Banyuwangi sekaligus mengangkat potensi wisata Kabupaten Banyuwangi.

“Dengan menghadirkan tema dari kultur budaya dan kearifan lokal yang berbeda-beda setiap tahun, membuktikan bahwa Banyuwangi Ethno Carnival merupakan salah satu bentuk etalase seni yang patut mendapat apresiasi," ujarnya.

BACA JUGA: Program Padat Karya Pakai Dana Desa Dimulai Januari 2018

Dengan jumlah wisatawan yang mencapai empat juta wisatawan dari target 2,5 juta pada akhir tahun 2016, telah membuktikan sekali lagi bahwa Kabupaten Banyuwangi yang memiliki julukan sebagai The Sunrise of Java, merupakan salah satu destinasi pariwisata andalan Indonesia di masa yang akan datang.

Menko PMK mengapresiasi pula berbagai upaya Pemkab Banyuwangi dan jajarannya, masyarakat serta seluruh pihak yang membawa nama Banyuwangi hingga semakin terkenal baik di dalam maupun luar negeri.

Tema dari Banyuwangi Ethno Carnival 2017 ini adalah Majestic Ijen yang akan mempertontonkan keagungan Gunung Ijen yang sangat dibanggakan masyarakat Banyuwangi. Explorasi Gunung Ijen akan disuguhkan melalui peragaan kostum bertema penambang belerang, blue fire, dan kawah Ijen.

Sebelum pembukaan, Menko PMK berkesempatan memberikan secara simbolis bantuan kepada lima anak yatim piatu berupa alat tulis dan uang saku; lima anak penerima manfaat program garda ampuh; dan lima lansia penerima rantang kasih. Kedua program terakhir merupakan program unggulan milik Pemkab Banyuwangi.

Acara pembukaan BEC 2017 dihadiri antara lain Menteri Pariwisata Arief Yahya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, anggota Komisi IV DPR RI, perwakilan badan promosi pariwisata dari Sulawesi dan NTT, plt deputi bidang koordinasi Kemenko PMK I Nyoman Shuida, budayawan dan tokoh agama se-Kab Banyuwangi dan Duta Anak Muda dari 21 negara sahabat. (adk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tema Majestic of Ijen Bakal Bius Wisatawan di Banyuwangi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler