jpnn.com, SUKOHARJO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani meresmikan perubahan nama RSUD Kabupaten Sukoharjo menjadi RSUD Ir. Soekarno, Selasa (7/11).
RSUD Kabupaten Sukoharjo sudah mencapai paripurna dalam standar akreditasi penilaian tertinggi. Oleh karena itu, Mbak Puan berharap penggunaan nama Ir. Soekarno pada RSUD harus menjadi motivasi kuat bagi seluruh jajaran RSUD untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya.
BACA JUGA: Pemda Harus Aktif dalam Peningkatan Fiskal BPJS Kesehatan
Keberadaan rumah sakit menjadi sangat penting di tengah kebutuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat. Mutu dan kualitas pelayanan kesehatan itu bisa diukur melalui akreditasinya.
"Jadikan rumah sakit tak hanya sebagai rujukan orang yang sakit, namun sekaligus fungsikan peran rumah sakit untuk sarana edukasi kesehatan. Buka rumah sakit bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi mencegah sakit dengan upaya promotif preventif," kata Puan.
BACA JUGA: Program Padat Karya Pakai Dana Desa Dimulai Januari 2018
Dia menambahkan, rumah sakit juga harus mampu menunjukkan keramahan, jangan membuat masyarakat takut berobat dan khawatir ditolak atau tak dilayani. "Pengelolaan SDM rumah sakit harus prima, layani pasien dengan senyum, ikhlas, dan sabar. Pelayanan yang baik tak hanya pada saat pengobatan, namun berbagai layanan lainnya," tutur putri dari Megawati Soekarnoputri ini.
Menurut Puan, hal tersebut sangat penting karena dengan kepuasan masyarakat yang tinggi akan mendukung suksesnya program JKN.
BACA JUGA: Bantuan Pangan dan Bansos Nontunai Segera Disalurkan
Sebagai wakil pemerintah, sekaligus wakil dari keluarga besar Ir. Soekarno, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas usulan nama RSUD Ir. Soekarno. Penggunaan nama proklamator sebagai nama fasilitas dan sarana pelayanan kepada masyarakat membawa konsekuensi yang tidak ringan. Salah satunya adalah menjaga kredibilitas dari nama yang telah disandangnya.
Menko berpesan agar perubahan nama RSUD menambah motivasi untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dari sebelumnya. "Tadi saya bertanya kepada pasien mereka cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, serta pelayanan Jamkesmas dan BPJS kesehatan berjalan sebagaimana mestinya," kata Menko PMK.
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol yang membuka kain selubung patung Ir. Soekarno oleh Mbak Puan.
Dalam kesempatan ini, Menko PMK sekaligus memberikan bantuan berupa pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak sekolah, balita dan ibu hamil sebanyak 1,5 ton; PKH untuk 30 kelompok usaha bersama senilai Rp.20 juta; ODF (pembangunan jamban) kepada 3451 KK dengan total nilai Rp.5,176 M; sertifikat proda 485 sertifikat; MOP (KB bagi bapak-bapak) sebanyak 96 orang; dan paket sembako untuk 147 keluarga miskin dengan nilai Rp.150.000 per paket.
Dalam peresmian perubahan nama RSUD ini juga hadir Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dan Direktur Utama RSUD Kabupaten Sukoharjo Gani Suharto. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat! 20 Persen Dana Desa Wajib Untuk Program Padat Karya
Redaktur : Tim Redaksi