Menko PMK Tinjau Kondisi Kompleks Olahraga Papua Pasca-PON dan Peparnas

Minggu, 23 Juli 2023 – 21:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau arena olahraga di Kompleks Olahraga Lukas Enembe, Sentani Timur, Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (21/7). Foto: dok Kemenko PMK

jpnn.com, JAYAPURA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau arena olahraga di Kompleks Olahraga Lukas Enembe, Sentani Timur, Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (21/7).

Peninjauannya itu bertujuan untuk mengecek pemanfaatan sarana dan prasarana Kompleks Olahraga Stadion Lukas Enembe pascapelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke XVI Papua tahun 2021 lalu.

BACA JUGA: Menko PMK Beberkan Kunci Bangsa Indonesia Bisa Mengatasi Berbagai Masalah

Seperti diketahui pelaksanaan PON dan Peparnas semula dijadwalkan pada tahun 2020 tetapi ditunda menjadi tahun 2021 karena adanya pandemi Covid-19.

Dalam peninjauannya, Menko PMK menengok sarana dan prasarana di Stadion Lukas Enembe, melihat bus angkut atlet dan official selama pelaksanaan PON dan Peparnas, serta menengok Arena Akuatik Lukas Enembe.

BACA JUGA: Menko PMK Optimistis Angka Stunting Lumajang Bisa di Bawah 10 Persen

Di Stadion Lukas Enembe, Muhadjir melihat kondisi sarana dan prasarana yang ada di dalam stadion masih sangat baik. Termasuk juga rumput stadion yang selalu terjaga baik. Namun, pemanfaatannya yang minim membuat keadaan interiornya terlihat kurang terawat.

"Saya kira dari Pemprov dan PSSI perlu memberikan perhatian khusus untuk lapangan yang sudah dibangun dnegan biaya mahal ini untuk bagaimana betul-betul menjadi titik tolak memajukan persepakbolaan di wilayah Provinsi Papua. Apalagi dari sini banyak putra Papua yang berbakat di sepak bola," ujarnya.

BACA JUGA: Tausiyah Haul ke-53 Bung Karno, Menko PMK Ungkap Karya Besar Bung Karno

Peninjauan dilanjutkan di Arena Akuatik Lukas Enembe. Di sana Menko PMK melihat megahnya arena akuatik standar internasional itu.

Muhadjir memuji kondisi arena akuatik yang terawat dengan baik oleh pihak pengelola dan Pemprov.

Namun, pemanfaatannya yang sangat minim dikhawatirkannya akan mengurangi kualitas arena.

Menko Muhadjir mengatakan bahwa saat ini arena tersebut belum diizinkan pemanfaatannya untuk umum baik perorangan atau klub, tetapi akan segera ada Peraturan Daerah (Perda) yang akan membuka arena untuk umum.

"Mudah-mudahan kalau persturannya disusun ini bisa digunakan untuk klub atau masyarakat umum, tentu saja bisa menjadi sumber pendapatan pemeirntah provinsi sehingga untuk merawat perbaikan tidak perlu menggunakan anggaran langsung tapi bisa dimanfaatkan dari penggunaan venue," jelas Muhadjir.

Menko PMK berharap, adanya fasilitas olahraga akuatik standar internasional yang ada di Provinsi Papua dapat melahirkan atlet renang yang hebat dari Bumi Cendrawasih Papua.

"Dengan adanya fasilitas keren ini akan lahir perenang hebat dari putra papua, sehingga sesuai dengan visi Presiden akan menjadikan Papua ini menjadi sumber atlet nasional yang memiliko reputasi internasional," ucapnya.

Selain itu, menurutnya, fasilitas yang ada di Provinsi Papua yang telah dibangun untuk helatan PON dan Peparnas bisa menjadi pemusatan dan pembinaan atlet yang akan melahirkan talenta olahraga nasional.

"Itu cita-cita Presiden dengan mengadakan PON biaya besar, fasilitas internasional, kita harapkan ini menjadi sumber atlet nanti. Mulai sepakbola, renang, baseball bisa diarahkan di Papua ini. Nanti atlet-atlet nasional bisa dipusatkan di Papua," ujarnya.

Selain meninjau arena olahraga, Menko PMK juga melihat bus angkut atlet dan official selama pelaksanaan PON dan Peparnas yang terparkir di halaman parkir Kompleks Olahraga Lukas Enembe. Kondisi dari bus angkutan tersebut dalam keadaan baik, tetapi tidak termanfaatkan dan mangkrak.

Muhadjir juga langsung menelpon PLH Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dan memerintahkan supaya bus yang mangkrak bisa dimanfaatkan dengan baik, bisa dihibahkan atau dimanfaatkan dengan baik seperti dihibahkan pada pihak yang memerlukan.

"Saya minta pada Pak Gubernur, dan Kadishub Papua supaya bisa diserahkan kepada pihak yang akan diberi hibah, sehingga tidak rusak karena tidak dipakai. Kondisinya masih relatif baik ada beberapa rusak kecil saya rasa tidak terlalu mengganggu," ucap Muhadjir. (dil/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler