jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, konsekuensi penerapan pendidikan jarak jauh (PJJ) kian memperlihatkan kesenjangan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Namun, Universitas Terbuka (UT) sampai saat ini merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang tidak terpengaruh pandemi Covid-19. Sebab, sejak awal berdiri UT sudah menerapkan PJJ.
BACA JUGA: Fenomena Suara Dentumen di Beberapa Daerah Ternyata Disebabkan Hal Ini
"Jangan bicara industri 4.0 terutama dengan mereka yang ada di pelosok, tetapi bagaimana anak-anak mendapatkan akses pendidikan," kata Muhadjir dalam webinar pendidikan mahasiswa kelompok belajar Universitas Terbuka (UT) Hongkong, Minggu (7/2).
"Tugas saya sebagai Menko PMK adalah memastikan hal itu dengan baik. Kami tidak boleh membiarkan satu orang pun anak bangsa terabaikan."
BACA JUGA: UT Buka Jalur SNMPTN 2021, Beasiswa Penuh
Menurutnya, program pendidikan di Indonesia harus meliputi empat hal yaitu akses, kuantitas, kualitas, dan kesesuaian.
Empat hal tersebut harus diramu sedemikian rupa untuk bisa mencapai cita-cita di dalam Undang-Undang Dasar 1945.
BACA JUGA: Meri Rayu Korban ke Kebun, Pulang Bawa Durian, Tim Elang Bergerak
PJJ merupakan sistem pendidikan modern yang menggunakan sarana belajar elektronik dan berbasiskan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sejalan dengan tuntutan era globalisasi dan industri 4.0.
Menko PMK lebih jauh menyebut, kualitas tanpa kuantitas akan membuat Indonesia makin tertinggal. Demikian juga kualitas dan kuantitas tanpa ada kesesuaian dengan dunia kerja pun percuma.
"Biar ada kuantitas tetapi tidak merata, tidak memberikan akses yang sama kepada anak-anak bangsa juga akan menciptakan ketimpangan yang menganga," tutur mantan Mendikbud itu.
Menko Muhadjir juga mengapresiasi sistem PJJ yang telah dijalankan sejak lama UT.
Hal tersebut diyakini mampu mengatasi kesenjangan akses bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan.
"UT memiliki andil dari empat pokok pendidikan, terutama akses. Namun tentu saja kami juga harus bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas," tandasnya.
Muhadjir pun berpesan kepada para mahasiswa UT yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia maupun di luar negeri agar terus gigih dalam belajar.
Harapannya, kelak bisa kembali ke tanah air dan turut berkontribusi memajukan bangsa dan negara.
Pada kesempatan sama Rektor UT Prof Ojat Darojat menyampaikan rasa bangga kepada mahasiswa UT yang berada di luar negeri terutama di Hong Kong dan juga negara lain.
Meski di tengah kesibukan bekerja, mereka meluangkan waktu untuk menyelenggarakan serta mengikuti kegiatan akademik dan kemahasiswaan seperti webinar ini.
"Forum akademik dan kemahasiswaan seperti ini akan lebih memantapkan eksistensi mereka sebagai mahasiswa yang berwawasan keilmuan dan sosial yang tinggi," imbuhnya. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad