Menkominfo Johnny Dorong Kesetaraan Gender dalam Sektor Kewirausahaan

Minggu, 24 April 2022 – 16:11 WIB
Menkominfo mengungkapkan Indonesia memiliki tingkat partisipasi perempuan di bidang kewirausahaan tertinggi di Asia Tenggara. Foto: Humas Kemenkominfo.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan lebih banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berhasil beradaptasi selama pandemi Covid-19.

Keberhasilan tersebut, lanjut dia, tercapai karena peningkatan daya saing melalui proses digitalisasi, adaptasi digital, dan digital agility.

BACA JUGA: Wujudkan Inklusi Sosial, Citi Indonesia Serukan Kesetaraan Gender

Johnny mengungkapkan tiga proses tersebut mengakibatkan nilai ekonomi digital Indonesia selama pandemi Covid-19 di tahun 2020 tumbuh sekitar 11 persen.

Pertumbuhan itu juga diikuti oleh peningkatan transaksi keuangan digital perbankan Indonesia sebesar 25 sampai 40 persen pada 2020.

BACA JUGA: Sri Mulyani dan Jessica Widjaja Bahas Kesetaraan Gender di Forum Internasional OECD

"Kita patut bangga bahwa kemajuan tersebut tidak lepas dari peran perempuan sebagai pilar utama dalam pertumbuhan bisnis UMKM yang telah berkontribusi sebesar 60 persen dari total 58 juta UMKM di Indonesia," kata Johnny dalam webinar Perayaan Hari Kartini Women in Digital Entrepreneurship (WiDE): #RecoverTogether with Digital Entrepreneurship, Kamis (21/4).

Politikus partai NasDem itu mengungkapkan Indonesia memiliki tingkat partisipasi perempuan di bidang kewirausahaan tertinggi di Asia Tenggara berdasarkan laporan Advancing Women in Entrepreneurship 2020.

BACA JUGA: Schneider Electric Berbagi Kisah Pemimpin Wanita Inspiratif Dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender

Meski begitu, Johnny menilai para pelaku wirausaha perempuan masih menghadapi tantangan berupa kurangnya jaringan bisnis dan keterampilan pemasaran.

"Survei ini (Google 2020, red) mengungkapkan fakta bahwa 8 dari 10 perempuan yang sudah atau baru ingin berwirausaha di Indonesia, berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam berbisnis," ujar mantan legislator itu.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Kartika Eka Putri mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi oleh pewirausaha perempuan.

"Melalui Indeks Pemberdayaan Gender (IPG), kita bisa melihat bahwa peran aktif perempuan dalam ekonomi dan politik masih terbilang rendah, padahal pendidikan dan pengembangan kewirausahaan merupakan pilar penting untuk mewujudkan kesetaraan di mana teknologi berperan besar dalam membantu peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi," tutur Femmy.

Dia juga mengatakan pemerintah telah berupaya mengurangi kesenjangan gender di sektor ekonomi.

Hal itu bisa terlihat pada agenda Presidensi G20 yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger.

Dengan begitu, lanjut Femmy, Indonesia menekankan dimensi kesetaraan gender sebagai salah satu pembahasan dalam Presidensi G20.

"Di Indonesia, jumlah populasi perempuan (49,42 persen) seimbang dengan jumlah populasi laki-laki (50,58 persen)," ungkap Femmy.

Untuk itu, dia menilai tidak akan ada proses pemulihan bersama jika setengah dari populasi yang ada tidak bisa memperoleh akses ekonomi yang utamanya terjadi pada perempuan.

"Kegiatan Women in Digital Entrepreneurship ini tentunya merupakan salah satu upaya nyata pemerintah untuk memberikan akses bagi meningkatnya partisipasi perempuan dalam ekonomi melalui teknologi digital," tandas Femmy. (mcr9/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler