jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan peringatan ke-114 tahun Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) masih relevan dengan kehidupan bangsa Indonesia saat ini.
Semangat dan cita-cita kebangkitan nasional, lanjut dia, sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia.
BACA JUGA: Hari Kebangkitan Nasional, Menkominfo: Mari Bersinergi Menjaga Perekonomian
"Semangat cita-cita kebangkitan nasional tersebut sejalan dengan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang tahun ini dipimpin oleh Indonesia," kata Johnny di Jakarta, Jumat (20/5).
Pada kesempatan itu, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional.
BACA JUGA: Menteri Johnny Perkenalkan Minuman Kerajaan Pada Peserta DEWG G20
"Mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional," ujar dia.
Menurut Johnny, hari lahir perkumpulan Boedi Oetomo yang ditetapkan Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948 sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia merupakan upaya pemimpin bangsa dalam mencegah ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan bangsa.
BACA JUGA: Peringati Harkitnas 2022, Puan Ajak Rakyat Kobarkan Semangat Gotong Royong
"Pada masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa."
"Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya, seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, dan Muhammadiyah," jelas pria berusia 65 tahun itu.
Johnny berharap semangat persatuan yang digagas Boedi Oetomo bisa menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
Dia menjelaskan Boedi Oetomo yang didirikan Dr. Sutomo bersama para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada 1908 juga memiliki tujuan mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain di dunia.
"Boedi Oetomo merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan.
"Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan," tutur mantan legislator itu.
Boedi Oetomo memiliki tiga harapan bagi kebangkitan nasional yaitu memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
Menteri Johnny menilai semangat cita-cita kebangkitan nasional tersebut sejalan dengan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang tahun ini dipimpin oleh Indonesia.
"Pada Presidensi G20 tahun ini, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, dengan tujuan dapat memberikan spirit baru dalam mewujudkan tatanan dunia yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang inklusif, serta menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan," katanya.
Adapun tiga isu prioritas yang diusung dalam pertemuan G20 ialah arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi energi berkelanjutan.
"Indonesia terus mendorong negara-negara anggota G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata dan siap berkolaborasi serta menggalang kekuatan, sehingga masyarakat dunia dan kemanusiaan dapat merasakan dampak nyata dari kerja sama ini," pungkas Johnny G Plate. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkominfo Sebut Candi Adalah Bukti Ketahanan Indonesia Menghadapi Tantangan Zaman
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih