Menkominfo Pastikan Ransomware Petya Bahaya Banget

Jumat, 30 Juni 2017 – 18:38 WIB
Ransomware Petya. Foto/ilustrasi: YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan bahwa ransomware bernama Petya yang kini menyerang berbagai data di komputer tergolong malware berbahaya. Menurutnya, ransomware itu telah menimbulkan kegaduhan di dunia siber.

Rudiantara menjelaskan, Petya jika sudah menginfeksi akan mengenkripsi keseluruhan drive. Kondisi itu makin parah karena serangan Petya dikombinasikan melalui celah keamanan EternalBlue dan EternalRomance dengan mengeksploitasi SMB yang sebelumnya digunakan WannaCry untuk masuk ke dalam jaringan.

BACA JUGA: Dukung Gerakan Literasi Nasional, Pos Indonesia Gratiskan Biaya Kirim Buku

Selanjutnya, malware itu menyebar melalui PSExec untuk menyebar di dalam jaringan. Penyebarannya pun detik demi detik ke seluruh penjuru dunia.

“Di dunia maya, cyber attack selalu menyerang. Saya perlihatkan kami punya gambaran secara live negara mana menyerang ke negara mana, melebihi dari WannaCry,” kata Rudi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (30/6).

BACA JUGA: DPR Akan Pastikan Badan Siber Tak Melanggar Privasi Warga

Menurutnya, serangan ransomware jenis baru itu lebih berbahaya. Karenanya dia merasa perlu segera menggelar konferensi pers dalam rangka sosialisasi ke masyarakat.

Hal itu penting dilakukan sebelum arus mudik berakhir dan seluruh karyawan kembali bekerja pada Senin pekan depan (3/7). Untuk itu pula Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center (ID-SIRTII) di bawah Kemenkominfo terus memantau penyebaran Petya.

BACA JUGA: Ajak Semua Orang di Media Sosial untuk Berfikir

“Kami memelototi sejak Rabu (28/6). Meskipun teman-teman masih mudik di kampung, kami tetap memelototi pergerakan penyebaran virus itu,” tegasnya.

Selain itu, Kemenkominfo juga berupaya memitigasi dan mencegah terjadinya serangan masif Petya ke publik. Kemudian pihaknya juga berupaya meakukan pencegahan dan kurasi jika terjadi serangan di Indonesia.

“Sebulan lalu 14 Mei kami menggelar konferensi pers dalam tema yang sama yaitu virus Ransomware WannaCry. Sekarang isu yang sama lagi. Kalau serangannya biasa-biasa saja kami tak mungkin konferensi pers seperti ini. Kami mencoba memitigasi agar Malware sangat minimal jikapun sampai terpapar di Indonesia,” tegasnya.(cr1/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Gandeng FBI Buru Penyebar WannaCry


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler