“Saya pernah mengalami masa magang di Jepang sekitar tahun 1973. Jadi, saya merasakan apa yang tengah dirasakan para peserta magang dari Indonesia yang sekarang tengah berada di Jepang”, kata Menkop, usai berdialog dengan para peserta magang dari Indonesia di Kojin Ltd, pekan lalu. Kojin merupakan perusahaan Jepang yang bergerak di produksi kompenen listrik dan juga telah mempunyai cabang di Indonesia di kawasan Jababeka MM 100.
BACA JUGA: Menkop Terima Kaukuin Kyoju
Dalam kesempatan itu pula Menkop membakar semangat anak-anak dari Indonesia itu untuk tekun belajar dan bekerja.
“Saat magang dulu, saya sama sekali tidak pernah terpikir akan menjadi menteri seperti sekarang. Bukan tidak mungkin, dengan ketekunan dan kerja keras para peserta magang ini suatu hari nanti ada diantara mereka yang juga bisa menjadi menteri”, kata Syarifuddin.
BACA JUGA: Sesalkan UU Ormas Digugat
Menkop juga berbagi pengalaman dengan apa yang pernah dilaluinya di Jepang dulu.
“Harus diakui bahwa kondisi magang sekarang ini jauh lebih bagus dan enak dibandingkan saya dulu. Saya pernah juga bermandikan oli saat menjadi pekerja di sebuah pabrik di Jepang. Itu bagian dari proses perjuangan yang harus tetap tertanam buat bekal masa depan kelak”, papar Menkop lagi.
BACA JUGA: Tinjau Stand Pameran Indocraft
Yang membanggakan, kata Menkop, dirinya juga menyaksikan salah satu peserta magang dari Indonesia mendapat penghargaan sebagai pemenang lomba karikatur keselamatan kerja dan mendapat hadiah Rp7,5 juta.
Selain mengunjungi putra bangsa yang tengah magang kerja di negeri tersebut, Menkop juga menerima anugerah Profesor Tamu (Kaukuin Kyoju) yang diserahkan langsung pimpinan Fukui Prefektural University. Profesor Tamu diberikan atas peranannya dalam mengembangkan wirausaha Indonesia melalui peningkatan hubungan kerjasama Indonesia dan Jepang. Pada saat yangs ama, Syarief pun memberikan kuliah umum dengan tema "Developing SMEs and Supporting Technical Interns Entrepreneurship" di depan mahasiswa Jepang.
Syarief pun menyambut baik keinginan Fukui Prefektural University untuk menjalankan program pertukaran pelajar, mahasiswa, dan dosen dengan Indonesia. (dzk/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Cari Untung Berkedok Ormas
Redaktur : Tim Redaksi