Menkop dan UKM: Penerima Program Bansos Naik Kelas Menjadi Usaha Mikro 

Selasa, 24 November 2020 – 20:50 WIB
Menkop dan UKM Teten Masduki bersama Mensos Juliari Batubara mengunjungi perajin Comring (Comro Singkong Kering) merek Raja Rasa, di Desa Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (24/11). Foto: Humas Kemenkop dan UKM.

jpnn.com, BANDUNG BARAT - Program-program bantuan sosial (bansos) yang digulirkan pemerintahan Presiden Jokowi makin menunjukkan hasil yang menggembirakan. 

Salah satunya adalah Program Kewirausahaan Sosial yang digulirkan Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

BACA JUGA: Teten Masduki: UMKM Bisa Jadi Dinamisator Penyelamat dari Krisis

Sudah banyak penerima program Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) yang telah graduasi mandiri. 

"Saya melihat langsung keberhasilan program PKH di lapangan, di mana penerima PKH sudah mentas dan naik kelas menjadi usaha mikro," ungkap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat bersama Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengunjungi perajin Comring (Comro Singkong Kering) merek Raja Rasa, di Desa Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (24/11). 

BACA JUGA: Menteri Teten: Pelaku UMKM Harus Kuasai Keterampilan Bisnis Digital

Pemilik Comring Yani Suryani merupakan KPM PKH yang telah graduasi dan memiliki potensi berwirausaha dan mendapatkan stimulus melalui ProKUs (Program Kewirausahaan Sosial) dari Kemensos.

"Artinya, dari program-program sosial yang sudah digulirkan pemerintah, sudah mulai terlihat ada pergerakan dan pertumbuhan di masyarakat," kata Teten.

BACA JUGA: Mensos Juliari: Bansos Sudah Tepat Sasaran 

Setelah naik kelas menjadi usaha mikro, Teten mendorong mereka untuk membentuk atau bergabung ke dalam wadah koperasi.

"Saya berharap para pelaku usaha mikro tersebut dilembagakan ke dalam wadah koperasi. Tujuannya, agar bisa lebih mendapatkan nilai ekonomis bagi usahanya," jelas Teten. 

Menurut Teten, dengan berkoperasi maka para pelaku usaha mikro bisa lebih fokus dalam urusan produksi dan menjaga kualitas produk.

"Urusan penyediaan bahan baku hingga pemasaran, akan dikerjakan koperasi," imbuh MenkopUKM. 

Teten menegaskan bahwa pihaknya akan membantu mereka dalam mendirikan koperasi.

"Setelah mendirikan koperasi, maka akan bisa mendapatkan pembiayaan murah untuk usaha mikro melalui koperasi," kata Teten. 

Dalam kesempatan itu pula, Teten menekankan adanya kesinambungan program antarlementerian.

"Setelah dibina Kemensos melalui Program Kewirausahaan Sosial, kini setelah menjadi usaha mikro menjadi binaan dari KemenkopUKM," tukas Teten. 

Mensos Juliari mengungkapkan bahwa siklus program pengentasan kemiskinan sudah berjalan dan dilakukan secara tuntas.

"Saat ini, penerima Bansos PKH sudah bisa mengakses KUR atau dana bergulir LPDB-KUMKM melalui koperasi," ucap Juliari. 

Untuk itu, Mensos Juliari berharap keluarga penerima Program PKH tidak terlalu lama. Paling paling lama mendapat sentuhan program tersebut selama lima tahun. 

"Dalam hitungan lima tahun itu harus sudah mentas atau naik kelas menjadi usaha mikro. Karena, yang mengantre Program PKH masih banyak," ungkap Juliari. 

Mensos Juliari juga mengajak Menkop dan UKM Teten untuk bekerja sama dalam hal database pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia.

"Kegiatan ekonomi keluarga harus terus berjalan. Setelah dari program PKH Kemensos, kini akan dilanjutkan KemenkopUKM sebagai usaha mikro," pungkas Mensos. (rls/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler