jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) RI, Teten Masduki meminta industri perbankan meniru sistem financial technology (fintech) dalam penyaluran kredit UMKM.
Hal tersebut guna UMKM lebih mudah mengakses pembiayaan perbankan.
BACA JUGA: Harga BBM Naik, Mufti Anam Minta Menkop UKM Perhatikan Para Pelaku Usaha Ini
Dengan begitu, UMKM dapat memenuhi porsi pembiayaan 30 persen dari total kredit perbankan.
Teten menjelaskan 97% lapangan pekerjaan nasional mampu diserap UMKM dan berkontribusi terhadap PDB sebanyak 60,5 persen.
BACA JUGA: Sidang Korupsi Dana UMKM, Menkop era SBY Diperiksa di Persidangan
Sayangnya, hingga saat ini, hanya 21 persen UMKM yang mampu memperoleh kredit perbankan.
"Persyaratan agunan menjadi kendala terbesar bagi UMKM untuk mengakses pembiayaan perbankan," kata Teten dalam webinar Warta Ekonomi bertajuk "Memperluas Aksesibilitas Pendanaan UMKM: Menuju UMKM Tangguh dan Berdaya Saing Kuat", belum lama ini.
BACA JUGA: Menkop UKM Teten Masduki Dorong Koperasi Bisa Produksi Minyak Goreng
Teten menilai kemudahan akses pembiayaan ialah salah satu kunci agar UMKM naik kelas.
Suntikan dana dapat digunakan UMKM untuk memperkuat modal kerja maupun modal investasi.
"Bisa memperbesar kapasitas usahanya," tutur Teten.
Menurutnya, model lama penggunaan agunan atau kolateral untuk kredit UMKM sudah waktunya dikoreksi perbankan.
Dia menyebut beberapa negara bahkan sudah lama menerapkan credit scoring dalam pemberian kredit kepada para pelaku UMKM.
"Jika hal itu bisa dilakukan, 30% target porsi kredit perbankan untuk UMKM seperti yang disampaikan bapak Presiden Joko Widodo tidak akan sulit untuk dipenuhi," imbuhnya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah