jpnn.com - JAKARTA – Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan bantah aparat intelijen kebobolan dalam insiden kerusuhan di Aceh Singkil, Selasa (13/10) siang. Dia mengklaim bahwa potensi konflik di wilayah tersebut sudah terdeteksi sebelum terjadinya pembakaran rumah ibadah.
“Kita sudah tahu dari beberapa hari. Kita sudah meminimalkan keadaan itu. Namun, masih ada hal-hal yang kita tidak bisa hindari,” kata Luhut di KPK, Kamis (15/10).
BACA JUGA: Pansus Pelindo II Tak Sabar Dalami Mafia hingga Pencucian Uang
Dia juga menyebut bahwa konflik terkait izin rumah ibadah bukan hal baru di Aceh Singkil. Sejak tahun 1967 silam, masalah serupa sudah terjadi di wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Saat ini, lanjutnya, yang dilakukan aparat adalah mengisolasi konflik di Aceh Singkil agar tidak menyebar ke wilayah lain. Pemerintah juga sedang berusaha mengembalikan warga yang mengungsi ke rumah masing-masing.
BACA JUGA: Waw! Lihat Nih, Bu Susi Hari ini Pakai Serba Emas
“Kita berharap ini jangan menjadi isu yang berjalan tidak terkendali. Oleh karena itu, TNI-Polri sudah melakukan langkah-langkah untuk membatasi dan menenangkan keadaan ini, sehingga kita berharap selesai di Singkil saja,” pungkas dia.(dil/jpnn)
BACA JUGA: Bentrok Aceh Singkil: 3 Tersangka Ditahan, Lima Buron
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Mengurung Mantan Bos Inovare Gas di Tempat Ini
Redaktur : Tim Redaksi