Menkum-HAM Ajak Umat Kristen Tebar Bibit Perdamaian

Dari Tondano Doakan Indonesia

Minggu, 23 April 2017 – 10:30 WIB
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly saat menyalakan obor pada perayaan Paskah dan Pekan Kerukunan Nasional di Tondano, Sulawesi Utara, Sabtu (22/4). Foto: Manado Post

jpnn.com, MINAHASA - Rangkaian perayaan Paskah dan Pekan Kerukunan Nasional di Sulawesi Utara (Sulut) telah dibuka Sabtu (22/4) di Lapangan Maesa, Tondano, Kabupaten Minahasa. Ibadah agung yang dipimpin Pdt Stephen Tong ini diawali pemasangan obor Paskah oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Yasonna hadir untuk membacakan sambutan Presiden Joko Widodo. Dalam sambutan itu Yasonna mengatakan, perayaan Paskah merupakan momentum memperbaiki segala masalah yang terjadi di tengah masyarakat.

BACA JUGA: Menkumham Nyalakan Obor Paskah di Minahasa

“Paskah bukan hanya soal pengorbanan Kristus, kematian, kebangkitan serta penebusan akan dosa. Tetapi juga harus diimplementasikan untuk meningkatkan kinerja, memperbaiki diri demi pembaharuan hidup,” ujarnya.

Karenanya Yasonna mengajak masyarakat untuk menjadikan perayaan Paskah sebagai momentum menebar kasih. “Marilah kita tebar bibit perdamaian di tengah perbedaan, landaskan kasih dalam keberagaman hidup dan jadikan Pancasila sebagai dasar hidup bernegara,” tukasnya.

BACA JUGA: Beginilah Jurus Ditjen AHU Genjot Kemudahan bagi UMKM

Lebih lanjut Yasonna juga meminta seluruh masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu negatif, utamanya menyangkut suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA). Menurutnya, seluruh umat Kristiani di Indonesia harus terus memelihara dan memperjuangkan kebhinnekaan sebagai rumah bersama yang harmonis dan damai.

"Kita semua cinta damai, tenang, dan aman yang akan mendatangkan kesejahteraan bagi bangsa dan negara ini," tuturnya sembari menyampaikan salam Paskah dari Presiden Jokowi pada seluruh umat Kristiani.

BACA JUGA: Sip! Ini Inovasi Terbaru Kemenkumham demi Perbaikan Layanan

Sementara itu, Bupati Minahasa Jantje Sajow selaku tuan rumah mengatakan, Paskah Nasional merupakan momen penting dalam memperkokoh kesatuan dan persatuan umat beragama. “Terima kasih atas kepercayaan pemerintah yang menjadikan Minahasa sebagai tuan rumah Paskah Nasional,” kata Sajow.

Pada kesempatan sama, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengharapkan kedamaian Paskah terus mewarnai kehidupan masyarakat. "Syalom. Selamat Paskah. Semoga kedamaian hati menyertai kita semua," ujarnya.

Sedangkan Pdt Stephen Tong dalam khotbahnya menyinggung mengenai peristiwa agung kebangkitan Yesus Kristus yang membawa pengharapan bagi orang Kristen. Stephen menuturkan bahwa waktu Yesus lahir politik memperalat agama.

Sedangkan ketika Yesus mati, agama memperalat politik. “Agama dan politik sepertinya menjadi alat untuk berkedok. Bertobatlah, mari jadi pemimpin agama dan pemimpin politik yang benar-benar bertobat dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh,” tuturnya.

Dirinya kemudian mengajak setiap pemimpin politik dan pemimpin agama untuk jadi pemimpin yang tidak korupsi dan melakukan kehendak Tuhan. “Jadilah gubernur yang tidak korupsi. Jadilah bupati yang tidak korupsi. Jadilah rektor dan dosen yang tidak korupsi dan jadilah pemimpin di mana pun kita dipercayakan yang tidak melakukan dosa,” ujar pendiri
Reformed Center for Religion and Society (RCRS) itu.(gel/manadopost/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkumham Ajak Notaris Tingkatkan Pengabdian ke Masyarakat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler