jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengaku belum menerima laporan identifikasi warga negara asing yang menjadi korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501. Meski demikian, Retno mengaku terus memantau perkembangan pencarian korban tersebut.
"Belum kan sekarang sedang identifikasi. Kita masih sampai kemarin koordinasi kita sama Basarnas tapi belum sampai kepada identifikasi korban warga negara asing," tutur Retno di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (2/1).
BACA JUGA: Hanya 5.179 Bidan Desa di Daerah Kepulauan
Menurut Retno sejauh ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Basarnas terkait identifikasi korban maupun tawaran bantuan yang disampaikan sejumlah negara terhadap pencarian pesawat itu.
Retno mengatakan hasil proses identifikasi bukan hanya diterima pihaknya. Setelah disesuaikan data ante morthem dan post morthem jenazah korban tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia juga bisa langsung mengonfirmasi terkait jenazah korban dengan tim DVI internasional dan tim di negara tempat korban berasal.
BACA JUGA: Harga Elpiji 12 Kg Naik
Meski demikian, ia mengatakan, kementerian luar negeri tetap akan memantaunya. "DVI Forensik internasional akan telepon ke kedutaan. Akan diproses dan warganya dinotifikasi. Proses ini juga terjadi pada kita saat WNI kita jadi korban di kapal Korea itu," sambung Retno.
Seperti diketahui pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya Singapura jatuh di perairan karimata Kalimantan Tengah 28 Desember 2014 dengan mambawa 155 penumpang. Terdapat 7 warga negara asing terdaftar sebagai penumpang pesawat AirAsia tersebut. Di antaranya 3 warga Korea Selatan, 1 warga Singapura, 1 warga Malaysia serta 1 orang yang sebenarnya warga Singapura namun menggunakan paspor Inggris, dan 1 orang warga Prancis. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Kecewa Layanan PTSP Jaksel, Yuddy : Jangan Ada Salam Tempel
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Jenazah Terikat jadi Satu Kemungkinan Penumpang di Seat 4
Redaktur : Tim Redaksi