jpnn.com, TEHRAN - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghindari jebakan yang menurut dia direncanakan oleh Israel untuk memprovokasi perang di kawasan Timur Tengah.
Menurut dia, rezim Zionis adalah dalang di balik serangan terhadap personel militer AS di Irak selama ini.
BACA JUGA: Dari Jakarta, Dubes Iran Kutuk Perbuatan Amerika kepada Jenderal Soleimani
Zarif menyampaikan peringatan itu genap setahun kematian jenderal besar Iran Qassem Soleimani oleh serangan pesawat nirawak AS di Irak. Tidak ada komentar langsung dari Israel.
Washington menuding milisi dukungan Iran atas seringnya serangan roket terhadap fasilitas AS di Irak, termasuk di dekat Kedutaan Besar AS. Tidak ada kelompok dukungan Iran yang mengaku bertanggung jawab.
BACA JUGA: Melawat ke Amerika Serikat, Pimpinan DPR Ikut Promosikan UU Cipta Kerja
"Intelijen baru dari Irak mengindikasikan bahwa agen provokator Israel sedang merencanakan serangan terhadap orang Amerika, memaksa Trump dengan casus belli palsu (tindakan membenarkan perang)," kata Zarif melalui Twitter.
"Hati-hati ada jebakan, @realDonaldTrump. Kembang api apa pun akan menjadi bumerang yang semena-mena," tulis Zarif.
BACA JUGA: 48 Warga Amerika Jadi Target Pembalasan Kejam Republik Islam Iran
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kementerian Luar Negeri Israel menolak mengomentari cuitan Zarif.
Gedung Putih pun tidak langsung menanggapi permintaan berkomentar terkait pernyataan Zarif.
Esmail Ghaani, yang menggantikan posisi Soleimani sebagai kepala pasukan elit Quds, pada Jumat mengatakan Iran masih siap untuk merespons.
Militer AS menerbangkan dua pembom B-52 bertenaga nuklir ke Timur Tengah dalam sebuah pesan pencegahan ke Iran pada Rabu, namun sejak itu pembom tersebut telah meninggalkan kawasan tersebut. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil