Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop telah bertemu dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi untuk pertama kalinya sejak eksekusi terhadap dua terpidana mati Bali Nine Myuran Sukumaran dan Andrew Chan bulan April lalu.
Bishop dan Retno Marsudi bertemu di sela-sela konprensi para menteri luar negeri ASEAN di Kuala Lumpur.
BACA JUGA: Jadi Saksi Penembakan, Pria Australia Ini Dapat Kompensasi Rp 330 Juta
Pertemuan dilakukan setelah Menlu Marsudi dilaporkan meminta seluruh penasehat dan staf untuk meninggalkan ruang pertemuan.
Menlu Indonesia Retno Marsudi (kiri) dan Menlu Australia Julie Bishop berbicara dengan wartawan setelah pertemuan mereka.
BACA JUGA: 9 Penyelundup Narkoba Asal Australia Hadapi Hukuman Mati di China
Setelah pertemuan, Menlu Bishop menolak menjawab mengapa pertemuan dilakukan hanya empat mata, namun menggambarkan pembicaraan sebagai terbuka dan positif.
BACA JUGA: Australia Yakin Masuk 5 Besar Perolehan Medali di Olimpiade Rio 2016
"Sama seperti tetangga lainnya, selalu ada masa-masa terjadi ketegangan, tantangan, ada masalah yang harus diselesaikan, namun pemerintah kami berusaha memastikan bahwa hubungan kami dengan Indonesia tetap kuat, dan itulah yang terjadi dalam pembicaraan terbuka kami hari ini," kata Bishop.
Australia menarik Duta Besar Paul Grigson dari Jakarta sebagai protes atas eksekusi Chan dan Sukumaran, namun Dubes Grigson sekarang sudah kembali lagi ke posisinya.
Indonesia juga menyampaikan kemarahan atas laporan bahwa Australia membayar para awak kapal penyeludup ribuan dolar untuk membawa kembali para pencari suaka ke Indonesia.
Meskipun masih ada ketegangan, kedua menlu wanita ini tersenyum kepada pers setelah pertemuan dan memuji hubungan kedua negara.
Keduanya berbicara mengenai penguatan hubungan bisnis dan pemerintahan antar kedua negara.
BACA ARTIKEL LAINNYA... 70 Tahun Bom Hiroshima: Bukan Kekalahan Jepang Tapi Kejahatan Perang