Sehubungan dengan itu, ketika ditanyai oleh wartawan di sela pertemuan Joint Boundary Commission (JBC) untuk masalah perbatasan Thailand-Kamboja, di Istana Bogor, Jumat (8/4) sore, Menlu Marty Natalegawa tak hendak membantahnya
BACA JUGA: Menlu RI: Semakin Dekat ke Penyelesaian Damai
Namun, Marty menegaskan bahwa itu bukan berarti sama sekali tidak ada tindakan yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah RI."Jadi memang, saya ikuti pemberitaan juga, kelihatannya seolah-olah pemerintah tak banyak bicara soal ini (penyelamatan WNI yang disandera)
"Satu alasan utamanya adalah terkait keselamatan warga negara kita sendiri, ABK di kapal yang disandera itu
BACA JUGA: Siapkan Tentara Bayaran untuk Bantu Anti-Kadhafi
Kita tentu tidak mau mereka menghadapi resiko celaka, hanya gara-gara terlalu banyak pernyataan yang terlanjur diungkapkan pemerintah," tambahnya.Marty menegaskan, bahwa bagaimanapun dalam hal ini, keselamatan dan keamanan WNI menjadi prioritas bagi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) khususnya maupun pemerintah RI pada umumnya
"Demikian juga dengan pihak perusahaan (pemilik kapal yang disandera), yang tentunya juga kita ajak bekerjasama dan berkoordinasi dalam hal ini," ungkap Marty pula
BACA JUGA: Dubes AS di Ekuador Diusir
(ito/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... NATO Tuding Kadhafi Gunakan Tameng Manusia
Redaktur : Tim Redaksi