Menlu Prihatin Atas Konfik di Filipina Selatan

Jumat, 13 September 2013 – 15:48 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Situasi di wilayah selatan Filipina kembali memanas. Menteri Luar Negeri RI, Marty M. Natalegawa pun menyampaikan keprihatinan pemerintah atas perkembangan ini.           

“Sebagai negara tetangga dan sebagai fasilitator tercapainya Final Peace Agreement 1996 antara Pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front (MNLF), Indonesia menghimbau semua pihak terkait untuk menahan diri dan memastikan keselamatan dan keamanan warga sipil.“ Ujar Marty melalui siaran pers yang diterima JPNN, Jumat (13/9).

BACA JUGA: Masih Berumur 8 Tahun, Tewas di Malam Pertama

Marty menekankan bahwa upaya damai harus segera diambil oleh kedua belah pihak bertikai. Menurutnya, perdamaian adalah satu-satunya solusi bagi konflik bersenjata yang sudah berlangsung lama tersebut.

Namun ia menekankan, segala upaya damai harus dilandasi kesepakatan yang telah dicapai kedua belah pihak Final Peace Agreement 1996.

BACA JUGA: Al Jazeera Adukan Penguasa Mesir ke Mahkamah Internasional

“Kesepakatan 1996 yang komprehensif tersebut merupakan landasan bagi penyelesaian permasalahan di Filipina Selatan yang adil, menyeluruh dan berkelanjutan”, tuturnya.

Marty juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia selalu siap membantu terciptanya perdamaian di Filipina.

BACA JUGA: Hakim Jajaki Hukuman Mati untuk Pemerkosa

“Pemerintah Indonesia senantiasa siap, atas permintaan pihak terkait, untuk turut berkontribusi secara tepat bagi pemulihan kondisi di bagian selatan Filipina”,  tutup Marty. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperempat Pria Pernah Memerkosa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler