jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarief mengadakan pertemuan bilateral di New York, Amerika Serikat.
Pertemuan itu dilakukan dalam kesempatan menghadiri rangkaian Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Dalam pertemuan itu, kedua Menlu khusus membahas masalah Suriah. Indonesia dan Iran bertekad untuk menjadi bagian dari solusi konstruktif permasalahan tersebut.
BACA JUGA: AS Masukkan Dua Warga Jateng di Daftar Hitam
Indonesia, kata Marty, memandang penting peran Iran dalam upaya mencari solusi akhir permasalahan di Suriah, selain sebagai bagian negara di kawasan, Iran saat ini juga sebagai Ketua Gerakan Non-Blok (GNB) untuk periode 2012 - 2015. Untuk itu,
"Indonesia mengajak Iran untuk bersama - sama mewujudkan visi pendiri GNB mewujudkan perdamaian dan keamanan global. Dunia tidak boleh berdiam diri atas apa yang terjadi di Suriah. Semua harus menjadi bagian dari solusi" tegas Marty dalam keterangan pers yang diterima wartawan di Jakarta, Minggu, (22/9).
Marty juga menekankan bahwa aksi militer bukanlah solusi terbaik terhadap situasi di negara tersebut. Sejalan dengan pandangan Indonesia, Menlu Iran, yang baru menjabat sejak 15 Agustus 2013, juga menyatakan kesediaan untuk mendukung upaya Indonesia mendorong penyelesaian damai krisis di Suriah.
BACA JUGA: Kepolisian New York Sita 850 Ular
Selain membahas isu - isu global yang menjadi perhatian bersama, dalam pertemuan tersebut juga diangkat berbagai isu kerja sama kedua negara di bidang politik dan keamanan, ekonomi, kesejahteraan, sosial dan budaya.
Kedua Menlu juga menyepakati adanya Human Right Dialogue antara Indonesia dan Iran untuk membahas perkembangan dan pengalaman masing-masing Negara dalam memajukan dan melindungi HAM di tanah air.
BACA JUGA: PM Australia yang Baru Campuri Urusan Indonesia
"Kerja sama Indonesia dan Iran dalam Hak Asasi Manusia semakin memperkuat bahwa Islam dan Hak Asasi Manusia bias berjalan beriringan" ujar Marty. Human Right Dialogue untuk pertama kalinya akan diluncurkan di sela-sela Bali Democracy Forum tanggal 7-8 Nopember 2013.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga mendorong kerja sama kedua negara dalam bidang hukum, khususnnya penyelesaian pembahasan Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters and the Extradition Treaty.
"Neraca perdagangan Indonesia dengan Iran semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan peran aktif sektor swasta termasuk people-to-people contact dalam mengembangkan hubungan perdagangan kedua negara" kata Marty. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cinta Ditolak, Racun Bertindak
Redaktur : Tim Redaksi