jpnn.com, BEIJING - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi akan melakukan kunjungan kerja ke lima negara ASEAN pada 11-15 Oktober 2020.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA, Sabtu (10/10), menyebutkan kelima negara ASEAN yang bakal dikunjungi Menlu sekaligus Dewan Pemerintahan Tiongkok itu adalah Kamboja, Malaysia, Laos, Thailand, dan Singapura.
BACA JUGA: Pengusaha Tiongkok Panen Duit di Kuartal Ketiga 2020, Melebih Masa Sebelum Pandemi
Kunjungan Wang itu dilakukan setelah diplomat senior Yang Jiechi melakukan kunjungan ke empat negara di Asia pada Kamis (8/10) hingga Senin (12/10) yang berawal dari Sri Lanka.
Dalam beberapa bulan terakhir, para pejabat Tiongkok dan ASEAN, termasuk Indonesia, beberapa kali melakukan kunjungan kerja.
BACA JUGA: Tiongkok Potong Pajak Rp 3.900 Triliun demi Memulihkan Ekonomi
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan dan Menlu Filipina Teodoro Locsin melakukan kunjungan ke Tiongkok pada Jumat (9/10) hingga Sabtu (10/10) atas undangan Menlu Wang.
Pada 8 September, jajaran pejabat Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok (MND) juga melakukan lawatan ke Kementerian Pertahanan RI di Jakarta.
BACA JUGA: Selain Menguntungkan Pengusaha Tiongkok, UU Cipta Kerja Juga Mengembalikan Indonesia ke Zaman Orba
"Semua negara ASEAN adalah tetangga yang bersahabat dan mitra terpenting kami di BRI (Prakarsa Sabuk dan Jalan). Dalam menghadapi pandemi, Tiongkok dan ASEAN telah saling membantu mengatasi berbagai kesulitan dan menjadi yang terdepan dalam upaya pemulihan," kata juru bicara MFA Hua Chunying.
Kementerian Perdagangan Tiongkok (Mofcom) menganggap ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesarnya dengan total nilai perdagangan mencapai 416,5 miliar dolar AS selama Januari-Agustus 2020.
"Dengan latar belakang pandemi, data perdagangan Tiongkok dan ASEAN menunjukkan betapa pentingnya hubungan bilateral ini. Hubungan bilateral yang lebih baik juga akan sangat penting bagi multilateralisme dan globalisasi," kata Direktur Pusat Penelitian Asia Tenggara pada Chinese Academy of Social Science, Xu Liping. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil